Hal ini juga ditandai dengan anak yang mudah lupa terhadap informasi yang telah dipelajarinya.
Namun, pada dasarnya memang memori manusia memiliki kualitas yang mengharuskan otak untuk menggunakan atau menghilangkan informasi tersebut.
Meskipun ini tampak seperti tanda kelemahan memori manusia, beberapa ilmuwan menganggap ini bermanfaat karena dapat membersihkan otak dari memori yang tidak digunakan.
Dengan begitu, ini dapat memberi jalan bagi memori yang lebih baru dan berguna.
2. Lupa karena tidak tidak fokus (absent-mindedness)
Jenis lupa yang satu ini terjadi saat anak tidak begitu memperhatikan atau tidak fokus terhadap apa yang dikerjakan sebelumnya.
Contohnya ketika anak lupa di mana ia menaruh pensil warnanya. Hal ini bisa jadi karena anak tidak fokus saat meletakkan pensil warna tersebut, misal karena ia sedang memikirkan hal lain.
Akibatnya, ketika otak berusaha mengingat kembali di mana pensil warna berada, memori penyimpanan anak tidak bisa memberikan informasi yang dibutuhkan.
3. Lupa karena adanya memori yang tidak bisa ditarik (blocking)