REL, Lahat - Pada kurun setahun, angka kemiskinan (P0) Kabupaten Lahat turun sebesar 0,61 persen poin. Dari 15,61 persen menjadi 15,00 persen pada tahun 2023.
Dibandingkan tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lahat turun dari 65,39 ribu jiwa menjadi 63,36 ribu jiwa pada tahun 2023. Atau berkurang 2,03 ribu jiwa.
Kepala Bapeda Lahat Feriyansyah Eka Putra mengungkapkan dalam mengatasi kemiskinan tidak bisa peran satu atau dua OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
“Makanya seluruh OPD untuk fokus dalam upaya penekanan kemiskinan,” jelasnya, Rabu (15/11).
Program dan kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing OPD dapat menunjang pembangunan dan mengatasi kemiskinan tersebut.
BACA JUGA:Nobel Robin
"Sehingga pengeluaran masyarakat berkurang. Serta masyarakat bisa lebih fokus meningkatkan pendapatan keluarganya dan memenuhi kebutuhan hidupnya," katanya.
Kepala BPS Lahat M Dedy menjelaskan persoalan kesejahteraan masyarakat, khususnya pada indikator kemiskinan, tidak hanya berfokus pada angka kemiskinan (P0).
“Indikator lain yang perlu diperhatikan juga yaitu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan," katanya.
"Selain menekan jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga seharusnya bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,” paparnya.
Angka indeks P1 Kabupaten Lahat 2023 sebesar 2,49, turun 0,93 poin dibandingkan 2022 yang sebesar 3,42 poin.
BACA JUGA:Mantan Kacabjari Tebing Tinggi Duduki Kajari OKI
"Artinya 2023, jarak antara pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan Lahat lebih dekat dibandingkan dengan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin Lahat di 2022," bebernya.
Kemudian angka indeks P2 Kabupaten Lahat 2023 sebesar 0,63 poin, turun 0,33 poin dibandingkan 2022 yang sebesar 0,96 poin.
“Artinya 2023, ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin di Lahat lebih rendah dibandingkan dengan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin di Lahat tahun 2022,” pungkasnya. (*)