Anies Baswedan Kritik Keras Sistem Pendidikan: “Manusia Bukan Sumber Daya Produksi!”

Anies Baswedan Kritik Keras Sistem Pendidikan: “Manusia Bukan Sumber Daya Produksi!”-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Kritik tajam terhadap sistem pendidikan Indonesia kembali datang dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam wawancara yang tayang di kanal YouTube Makna Talks pada Selasa (5/8/2025), Anies menyampaikan pandangannya yang menohok mengenai penggunaan istilah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia pendidikan.
Menurut Anies, istilah SDM secara tidak sadar telah membentuk paradigma keliru bahwa pendidikan adalah semata-mata untuk menyiapkan tenaga kerja. Pandangan ini, kata Anies, justru merendahkan makna sejati dari pendidikan itu sendiri.
“Karena itulah, jangan tempatkan pendidikan sebagai persiapan kerja. Saya dari tadi nggak pernah bilang SDM. Perhatikan, saya tidak sekalipun menggunakan kata SDM,” tegas Anies.
BACA JUGA:Apel Karhutla 2025: Bupati Empat Lawang Tegaskan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau
Alih-alih menggunakan istilah SDM, Anies memilih frasa pendidikan dan peningkatan kualitas manusia. Baginya, manusia bukan sekadar elemen produksi, melainkan individu yang harus dikembangkan potensinya secara utuh.
“Manusia jangan dijadikan sumber daya. Ketika manusia dijadikan sumber daya, maka seluruh program kita hanya bertujuan menyuplai pasar,” lanjutnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian menjelaskan bahwa dalam teori ekonomi, faktor produksi meliputi modal, tanah, dan teknologi. Ketika manusia dimasukkan sebagai “sumber daya produksi”, maka manusia telah direduksi menjadi alat ekonomi belaka.
Ia mengibaratkan kampus sebagai tempat persemaian, di mana bibit-bibit (mahasiswa) harus ditumbuhkan dan dikembangkan potensinya, bukan hanya dijadikan mesin pencetak keuntungan bagi pasar kerja.
“Pendidikan itu fungsinya mengembangkan potensi. Kampus itu persemaian. Bibitnya ditumbuhkan, potensinya dikembangkan. Ia akan menjadi sesuatu nanti,” paparnya.
Anies pun memperingatkan, jika pendidikan hanya berfokus pada dunia kerja, maka Indonesia akan kehilangan arah dalam mencetak generasi yang berpikir kritis dan memiliki visi kemanusiaan.
BACA JUGA:Xiaomi Rilis Redmi Note Rp1 Jutaan: Kamera 50MP, Baterai 5000mAh!
BACA JUGA:Penerus Vivo X200 Makin Gahar, Vivo X300 Usung Kamera 200MP?