RAKYATEMPATLAWANG – Penerapan teknologi pertanian presisi "PreciX" oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan produktivitas pertanian di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui program "Panen Riset PreciX - Agrosolution" yang dilaksanakan di beberapa lokasi, teknologi ini menunjukkan peningkatan hasil panen hingga 10%.
Dalam demplot yang dilakukan di Desa Sukamandi, Kabupaten Subang, hasil panen sebelumnya hanya 5,1 ton per hektar. Dengan penerapan teknologi presisi, petani dapat mencapai 5,6 ton per hektar.
Gita Bina Nugraha, SVP Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI), menekankan bahwa tujuan utama teknologi ini adalah mendukung swasembada pangan di Indonesia.
BACA JUGA:Kementerian Pertanian Targetkan 125 Ribu Hektare Sawah Baru di OKI Sumsel
BACA JUGA:Negara-Negara dengan Teknologi Canggih di Dunia
PreciX memanfaatkan alat drone untuk mendeteksi kandungan hara pada tanaman, memberikan rekomendasi pemupukan yang cepat dan akurat.
Dengan kolaborasi berbagai stakeholder, program Agrosolution tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga pendapatan petani, yang mengalami peningkatan sekitar 11%.
Pupuk Indonesia telah melakukan riset pertanian presisi di 46 titik di 12 provinsi, mencakup berbagai komoditas seperti padi, sawit, tebu, dan jagung.
Total luas lahan yang diteliti mencapai 8.265 hektar, dengan peningkatan produktivitas sekitar 13,5%.
BACA JUGA:RSCM Memperkenalkan Robot Bedah untuk Operasi Pasien
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE: Teknologi Canggih dengan Harga Terjangkau
Harapannya, penerapan teknologi ini berkelanjutan, tidak hanya untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mendukung keberlanjutan lahan bagi generasi mendatang.
Dengan langkah ini, Pupuk Indonesia berkomitmen mempercepat pencapaian swasembada pangan di IKN dan seluruh Indonesia. (*)