Lomba Bidar Tradisional Meriah Sambut HUT ke-80 TNI

REL, Palembang – Semangat kebudayaan maritim dan olahraga tradisional memeriahkan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-80 tahun 2025 di Sumatera Selatan. Wakil Gubernur Sumsel, H. Cik Ujang, secara resmi membuka Lomba Bidar Tradisional Piala Pangdam II/Sriwijaya yang diselenggarakan di Venue Dayung dan Kano Reggata, Jakabaring Sport City, pada Sabtu (27/9/2025).

Cik Ujang dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba bidar ini merupakan perwujudan nyata dari pelestarian budaya lokal dan semangat kebersamaan masyarakat Sumsel, sekaligus bentuk dukungan dalam memperingati HUT TNI.

"Selamat ulang tahun ke-80. Semoga TNI semakin kuat dan dicintai rakyat, setuju ya kalau semakin dicintai rakyat?" tegas Cik Ujang, disambut antusiasme hadirin.

Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga dapat mendorong inovasi dalam melestarikan kebudayaan lokal. Menurutnya, dengan bersatu, Sumsel akan semakin kuat dan melaju cepat.

BACA JUGA:Lomba Mancing Ikan Mas Meriahkan HUT ke-69 Muba

Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, melaporkan tingginya antusiasme masyarakat dalam perlombaan ini. Tercatat, sebanyak 55 tim berpartisipasi, melibatkan total 715 peserta dari berbagai kabupaten/kota serta satuan TNI. Setiap tim terdiri dari 13 orang.

"Antusias masyarakat begitu tinggi pada tradisi bidar, seperti saat HUT Kemerdekaan Agustus lalu. Kita adopsi kegiatan bidar tradisi ini agar bisa lebih mengakomodir banyak peserta dan disaksikan masyarakat umum," ujar Mayjen TNI Ujang Darwis.

Jenderal bintang dua ini juga menekankan bahwa soliditas yang kuat dari seluruh komponen masyarakat akan mempermudah dukungan terhadap program-program nasional dan daerah demi mewujudkan Indonesia Maju.

BACA JUGA:Lomba Mancing Ikan Mas Meriahkan HUT ke-69 Muba

Lomba Bidar Tradisional Piala Pangdam II/Sriwijaya ini akan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 27 hingga 28 September 2025, dengan menempuh jarak sejauh 1.000 meter. Acara ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan antara TNI dan rakyat tetap menjadi pondasi utama pembangunan daerah. (*)