Pernyataan ini menunjukkan kehati-hatian pemerintah dalam mengambil langkah guna menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik tanpa menimbulkan ketidakpastian di kalangan masyarakat.
BACA JUGA:5 SMA Terbaik di Jambi Tahun 2024: Pilihan Utama untuk Pendidikan Berkualitas
Rencana Wajib Belajar 13 Tahun
Selain membahas Kurikulum Merdeka dan Sistem Zonasi, Abdul Mu’ti juga mengumumkan rencana untuk memperpanjang program wajib belajar menjadi 13 tahun.
Hal ini diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan rata-rata di Indonesia dan memberi siswa waktu yang lebih lama untuk menyerap ilmu. Program wajib belajar 13 tahun ini nantinya akan mencakup tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Kebijakan wajib belajar 13 tahun ini disambut dengan berbagai pandangan.
Ada yang menganggapnya sebagai langkah positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sementara ada pula yang menilai kebijakan ini perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak menambah beban bagi siswa dan orang tua.
Harapan untuk Pendidikan yang Lebih Baik di Era Pemerintahan Prabowo
Dengan segala kebijakan baru yang sedang dikaji, Mendikdasmen Abdul Mu’ti berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih merata dan berkualitas di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Pendekatan Abdul Mu’ti yang mengutamakan dialog dan masukan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia melalui cara yang inklusif dan partisipatif.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjawab tuntutan masyarakat untuk sistem pendidikan yang lebih adil dan merata, sambil tetap memberikan ruang untuk inovasi dan fleksibilitas bagi sekolah dalam mendidik generasi penerus bangsa.
BACA JUGA:Sekum PP Muhammadiyah Dipercaya Prabowo Jabat Menteri Dikdasmen, Begini Profil Abdul Mu'ti
BACA JUGA:SIAP-SIAP, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Kaji Ulang Kurikulum Merdeka dan Ujian Nasional
Keputusan terkait nasib Kurikulum Merdeka dan Sistem Zonasi PPDB akan sangat dinantikan oleh masyarakat, mengingat dampaknya yang begitu besar terhadap masa depan pendidikan Indonesia.***