Wajar Warga Ngeluh, Suhu Terpanas Sejak 1981, Indonesia Mencapai 38,4 Derajat Celsius! Ini Penjelasan BMKG
REL, BACAKORAN.CO - Indonesia tengah mengalami cuaca panas ekstrem yang belum pernah tercatat sejak 1981.
Suhu yang mencapai 38,4 derajat Celsius ini mengundang perhatian masyarakat luas, terutama mengenai cara-cara menghadapi suhu yang begitu tinggi ini.
Berikut laporan lengkapnya dan saran dari BMKG agar tetap sehat di tengah panasnya cuaca.
Suhu Ekstrem: Penyebab dan Faktor Pemicu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu panas tertinggi pada 27 Oktober 2024 sebesar 38,4 derajat Celsius di Stasiun Geofisika Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA:Artikel Terbaik: Prioritas Kelulusan Seleksi PPPK 2024 untuk Guru dan D-IV Bidan Pendidik
BACA JUGA:Abdul Mu'ti: Peran Guru Honorer Tak Terbantahkan Meski Ada Regulasi Baru
Menurut prakirawan cuaca BMKG, ada beberapa faktor yang memicu kondisi panas ekstrem ini:
1. Siklon Tropis Kong-rei
Siklon tropis yang aktif di Samudra Pasifik ini menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia. Hal ini meningkatkan intensitas panas di beberapa titik di wilayah Indonesia.
2. Gerak Semu Matahari
Pada bulan Oktober, posisi matahari secara semu berada lebih dekat dengan wilayah selatan ekuator. Hal ini menyebabkan intensitas radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Pulau Jawa.
3. Pemanasan Global dan Anomali Cuaca
BMKG menyebutkan bahwa kondisi ini juga terkait dengan pemanasan global yang mendorong tren suhu lebih tinggi secara keseluruhan. Ini menjadi anomali tertinggi yang pernah dicatat sejak pengamatan BMKG dimulai pada 1981.