REL, Inggris – Keputusan Arsenal untuk bertahan dalam laga sengit melawan Liverpool menuai kritik tajam dari legenda sepak bola Inggris, John Barnes.
Menurutnya, strategi defensif yang diterapkan The Gunners di babak kedua justru menjadi bumerang yang membuat mereka kehilangan dua poin penting di kandang sendiri.
Pertandingan yang digelar di Emirates Stadium akhir pekan lalu memperlihatkan Arsenal memimpin dua kali, dengan performa apik di babak pertama yang membuat mereka unggul 2-1 hingga turun minum.
Namun, alih-alih terus menekan, Arsenal memilih bermain defensif di babak kedua.
Strategi ini akhirnya membuka peluang bagi Liverpool untuk menekan balik, hingga gol penyeimbang dari Mohamed Salah pada menit-menit akhir menyelamatkan The Reds dari kekalahan.
BACA JUGA:Promosikan Ekonomi Kreatif dan Potesi Parwisata
BACA JUGA:Kemanag Lakukan Pengawasan Sertifikasi Halal
Dalam program Sign Up – Into Football di TNT Sports, Barnes mengungkapkan kekecewaannya.
"Arsenal tampil luar biasa di babak pertama. Mereka unggul 2-1 dan sepertinya tidak memberi ruang bagi Liverpool untuk bangkit. Tapi ketika mereka mulai bertahan, Liverpool berhasil menekan dan akhirnya mencetak gol penyeimbang," ujarnya.
Kritik serupa juga datang dari mantan bek Liverpool, Jamie Carragher.
Ia menilai strategi bertahan yang diterapkan oleh manajer Arsenal, Mikel Arteta, mulai menyerupai gaya bertahan ala Jose Mourinho.
"Arteta mulai menunjukkan ciri-ciri manajer bertahan seperti Mourinho. Mereka unggul, bermain sangat baik di babak pertama, namun kemudian memilih mundur di babak kedua. Ini bukan kali pertama terjadi, dan insting bertahan ini tampaknya datang dari Arteta sendiri," kata Carragher.
BACA JUGA:Roma Menang Tipis Atas Torino
BACA JUGA:Jurgen Klopp Kenang Insiden Kontroversial
Hasil imbang ini membuat Arsenal semakin tertinggal dari Manchester City dalam perburuan gelar.