REL,BACAKORAN.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang fokus pada hilirisasi industri dan pencapaian swasembada pangan serta energi. Hal ini disampaikan Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers terkait kinerja keuangan BRI kuartal III-2024 di Jakarta.
BACA JUGA:Nabilla Salon-Beauty Tumbuh Pesat Sebagai AgenBRILink, Tingkatkan Akses Perbankan di Desa Kepung
BACA JUGA:BRILink Mempermudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat Desa
Menurut Sunarso, BRI telah menyusun dua kerangka analisis utama untuk menanggapi kebijakan tersebut. Pertama, BRI mengkaji kerangka tujuan nasional dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia atau sumber daya manusia. Kedua, BRI melihat peluang bisnis yang dapat dihasilkan dari kebijakan pemerintah, khususnya dalam hilirisasi industri pertambangan dan agrikultur.
Sunarso menjelaskan, agar Indonesia keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap), PDB harus tumbuh minimal 6% per tahun. Target pemerintah yang sebesar 8% menunjukkan sinergi antara ambisi pemerintah dan analisis BRI. “Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, faktor utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Sunarso. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan memastikan ketersediaan pangan bergizi dan akses pendidikan.
BACA JUGA:BRI Catat Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Triwulan III 2024, Fokus pada UMKM dan Transformasi Digital
BACA JUGA:3 Keuntungan Membuka Tabungan BRI Simpedes Usaha bagi Pengusaha Mikro
Dari sisi hilirisasi, Sunarso menilai kebijakan ini akan menambah nilai pada produk-produk lokal, seperti kelapa sawit dan mineral, sehingga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja dan distribusi pendapatan. “Hilirisasi menciptakan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan nilai produk melalui teknologi dan tenaga kerja,” jelasnya.
Sunarso juga menyoroti bahwa hilirisasi pertanian, khususnya pada produk pangan, akan memperkuat ketahanan pangan dan mendorong swasembada. “Contohnya, proses panen kelapa sawit yang kemudian diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti oleokimia atau kosmetik akan memberikan dampak besar bagi perekonomian dalam negeri,” ujarnya.
BACA JUGA:BRI Dukung UMKM dengan Pelatihan dan Pendampingan Sertifikasi Halal
BACA JUGA:Membangkitkan Usaha: KUR BRI Jadi Harapan Pelaku Usaha di Masa Krisis
Melalui pendekatan ini, BRI melihat potensi besar dalam mendukung kebijakan hilirisasi sebagai peluang bisnis yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan memeratakan pendapatan. “Bank pasti akan menikmati bisnis dari peningkatan distribusi pendapatan serta pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas penghiliran produk tambang maupun agrikultur. Ini merupakan peluang bisnis luar biasa,” pungkas Sunarso.
Dengan sinergi antara BRI dan pemerintah, diharapkan tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dapat tercapai, membawa Indonesia menuju ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.(*)