REL,BACAKORAN.CO - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Indonesia kemungkinan besar tidak akan mengimpor beras pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan saat Zulkifli Hasan melantik pejabat pimpinan tinggi pratama Kemenko Pangan di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, pada Senin (11/11/2024).
Menurut Zulkifli, Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus beras pada Maret 2025. Walaupun pada Januari dan Februari 2025 diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan beras, hal tersebut dianggap sebagai fenomena alami yang terjadi setiap tahun akibat siklus musim hujan. Ia menjelaskan, “Puncaknya memang terjadi di bulan Januari-Februari. Biasanya, pada Maret hingga Mei, produksi beras akan melonjak hingga 3,5 juta ton, sementara kebutuhan beras pada periode tersebut hanya sekitar 2,5 juta ton.”
BACA JUGA:Bank BRI Tawarkan Berbagai Pilihan Kredit Kendaraan Bermotor dengan Suku Bunga Kompetitif
BACA JUGA:PENEMUAN BARU: Fosil Dinosaurus Terbesar Ditemukan di Argentina
Zulkifli menambahkan bahwa Badan Urusan Logistik (Bulog) juga akan memiliki stok beras sebanyak 2 juta ton pada akhir tahun 2024, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan stok yang melimpah dan proyeksi surplus pada tahun depan, ia optimistis Indonesia tidak akan perlu mengimpor beras, kecuali untuk menyelesaikan sisa kuota impor dari tahun 2024. "Kalaupun ada impor, itu hanya untuk memenuhi sisa kuota impor yang belum terealisasi tahun ini," ujar Zulkifli.
Pemerintah pada tahun 2024 ini telah mengalokasikan kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton, namun hingga saat ini baru terealisasi sekitar 2,6 juta ton. Sekitar 1 juta ton sisa impor tersebut akan terisi dengan 150 ribu ton yang sudah masuk dan 500 ribu ton lainnya yang diperkirakan akan tiba secara bertahap hingga Desember. Sisa 350 ribu ton beras impor yang tersisa akan dipenuhi pada tahun 2025, namun itu bukan impor baru, melainkan bagian dari kuota yang sudah ditetapkan sebelumnya.
BACA JUGA:Prabowo Tunjuk Gibran sebagai Plt Presiden, Ini Wewenang dan Tugasnya
BACA JUGA:BRI Simpedes: Pilihan Tabungan Rakyat dengan Kemudahan dan Keuntungan Berlimpah
Zulkifli menegaskan, pemerintah tidak berencana melakukan impor beras baru pada tahun 2024. "Jadi, ini bukan impor baru. Semua telah memecahkan tahun lalu, dan kami hanya melanjutkan realisasi yang belum selesai," ujarnya. Dengan kondisi stok yang mencukupi dan memproyeksikan surplus, ia berharap Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras pada tahun depan.***