Erick menilai bahwa model pembinaan usia muda yang diterapkan Jepang dapat menjadi contoh bagi Indonesia. Jepang secara konsisten melahirkan pemain berkualitas yang mampu bersaing di level dunia berkat fokus pada kompetisi usia dini.
"PSSI terus membangun kompetisi usia muda agar Indonesia bisa menciptakan timnas yang solid, mulai dari U-17 hingga senior," tambah Erick.
Langkah ini dinilai penting untuk memastikan regenerasi pemain berkualitas, sehingga Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional secara berkelanjutan.
Pendekatan Jangka Panjang
Anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, sebelumnya menegaskan pentingnya pembinaan usia dini sebagai solusi jangka panjang.
Ia mengakui bahwa naturalisasi pemain hanya menjadi langkah sementara, sementara fokus utama tetap pada pembangunan pemain muda.
BACA JUGA:Jay Idzes Percaya Timnas Indonesia Bisa Bersaing Lawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Hasil Imbang Australia vs Arab Saudi Jadi Semangat Baru Timnas Indonesia Hadapi Jepang
Dengan komitmen ini, PSSI berharap dapat mencetak prestasi yang konsisten seperti yang telah ditunjukkan Jepang, dan mengangkat peringkat FIFA Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Unggahan Erick Thohir bersama Yuto Nagatomo tidak hanya sekadar foto, tetapi juga membawa pesan penting tentang visi besar PSSI dalam membangun sepak bola Indonesia.
Dengan belajar dari Jepang, Erick optimis Indonesia mampu mencetak tim nasional yang lebih kompetitif di masa depan.***