Jejak Karir dan Profil Rohidin Mersyah, Gubernur Petahana Bengkulu yang Jadi Sorotan OTT KPK
REL, Bengkulu – Suasana politik Bengkulu memanas setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024).
Penangkapan ini mengejutkan publik, terutama karena tujuh kepala dinas dari Pemprov Bengkulu diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Nama Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, turut terseret dalam kasus ini. Sebagai calon gubernur petahana pada Pilkada 2024, Rohidin tiba di Mapolresta Bengkulu pukul 23.00 WIB untuk diperiksa.
Pemeriksaannya menjadi perhatian besar, mengingat ia adalah tokoh penting yang sebelumnya dikenal memiliki rekam jejak cemerlang di dunia pemerintahan dan akademis.
BACA JUGA:KPK OTT Pejabat Bengkulu: Fakta, Dugaan, dan Reaksi Publik
BACA JUGA:Info Penting! Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai, Pahami Aturannya
Karier Politik yang Gemilang
Rohidin Mersyah lahir pada 9 Januari 1970 di Gelumbang, Kota Manna, Bengkulu Selatan. Karier politiknya dimulai sebagai Wakil Bupati Bengkulu Selatan pada periode 2010–2015.
Sebelumnya, ia berkarier di pemerintahan melalui berbagai posisi strategis, seperti Kepala Poskeswan Kabupaten Bengkulu Selatan (1998) dan Kabid Perencanaan di Bappeda Bengkulu Selatan (2008–2009).
Pada 2016, ia dilantik sebagai Wakil Gubernur Bengkulu mendampingi Ridwan Mukti. Ketika Ridwan terjerat kasus korupsi pada 2017, Rohidin ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sebelum akhirnya terpilih menjadi Gubernur Bengkulu periode 2018–2021.
Popularitas dan kinerjanya membawanya kembali terpilih untuk periode 2021–2024. Saat ini, ia mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 bersama pasangannya, Meriani.
Latar Belakang Pendidikan dan Organisasi
Rohidin memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia menyelesaikan S-1 di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1994.
Gelar magister dan doktor diraihnya di Institut Pertanian Bogor (IPB), masing-masing pada bidang Manajemen Agribisnis (2002) dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (2005).