Namun, terkait isu kenaikan gaji guru yang sempat beredar dengan angka mencapai Rp 2 juta, Muti mengklarifikasi bahwa informasi tersebut adalah salah paham. Kami tidak menaikkan gaji guru, namun meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pemberian tunjangan sertifikasi, ujarnya menegaskan.
Pemerintah saat ini tengah melakukan perhitungan yang cermat terkait besaran tunjangan sertifikasi yang akan diberikan. Menurut Prof. Muti, tujuan dari penghitungan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap guru yang berhak akan menerima tunjangan sesuai dengan hak mereka, tanpa adanya ketidakadilan.
Penting untuk memastikan bahwa tunjangan ini dihitung secara akurat. Kami tidak ingin ada yang tidak berhak namun menerima tunjangan, atau sebaliknya, yang berhak malah tidak mendapatkan, ungkap Muti.
Meskipun rincian tunjangan sertifikasi pada 2025 belum diumumkan secara resmi, kita bisa melihat gambaran tunjangan yang berlaku pada 2024. (*)