REL,BACAKORAN.CO – Sudah lebih dari satu bulan sejak kabinet Prabowo-Gibran memulai tugas mereka, dan sejumlah kebijakan penting mulai terlihat. Salah satunya adalah langkah strategis Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memperbaiki sistem pendidikan olahraga di Indonesia.
Dalam rapat perdana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) pada 4 Desember 2024, Gibran menekankan perlunya perbaikan kurikulum olahraga yang lebih menekan pola hidup sehat anak, termasuk upaya pencegahan obesitas. Gibran mengungkapkan bahwa, di tengah gaya hidup serba cepat, banyak anak usia sekolah yang mengalami penurunan kesehatan akibat kurangnya aktivitas fisik.
BACA JUGA:Terungkap! RI Berpotensi Raup Rp 1.000 Triliun dari Batu Bara, Ini Penyebabnya Gagal
BACA JUGA:Motor Listrik Uwinfly T3 Pro: Alternatif Gaya Modern di Bawah Rp10 Juta
Gibran juga mengungkapkan perlunya perhatian lebih dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang olahraga, dengan mengoptimalkan pencarian dan pelatihan bakat sejak dini, serta memastikan inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Menpora Dito Ariotedjo pun menambahkan bahwa pemerintah akan mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, guna mendukung peningkatan prestasi olahraga di Indonesia.
Selain itu, Gibran juga mengungkapkan rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk menambah mata pelajaran pilihan mengenai Artificial Intelligence (AI) dan coding di sekolah dasar hingga menengah, sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan di Indonesia. Meski demikian, ia juga menyebutkan bahwa pengimplementasiannya akan disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana di sekolah.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 3-9 Desember 2024, Waspadai Risiko Bencana Hidrometeorologi
BACA JUGA:Sunhaji, Penjual Es Teh Viral yang Diolok-Olok Gus Miftah, Kini Jadi Simbol Perjuangan dan Simpati
Dalam konteks pendidikan, Gibran juga memberikan dukungan terhadap ide pembentukan sekolah khusus bagi korban kekerasan seksual, sebuah inisiatif dari Mendikdasmen yang diharapkan dapat memberikan perhatian lebih bagi korban dan mencegah mereka putus sekolah.
Dengan kebijakan-kebijakan ini, kabinet Prabowo-Gibran fokus pada pembangunan kualitas sumber daya manusia, baik dalam bidang olahraga maupun pendidikan, untuk memastikan Indonesia mampu bersaing di kancah global.***