REL, Sekayu - Masa reses tahap pertama tahun ini dimanfaatkan oleh tiga anggota DPRD Sumsel dari Dapil IX untuk turun langsung menyerap aspirasi masyarakat Musi Banyuasin (Muba).
Kunjungan mereka menyasar 12 titik pertemuan, dengan tujuh di antaranya berada di lingkungan pendidikan, seperti SMA dan SMK di berbagai wilayah.
Anggota DPRD yang melakukan reses ini mengunjungi SMA N 1 Bayung Lencir, SMK N 1 Bayung Lencir, SMK 1 Babat Supat, SMA N 1 Babat Supat, SMK N 3 Lumpatan, SMA N 4 Sekayu, dan SMK N 3 Sekayu.
Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), M. Hasan Haikal, mengungkapkan berbagai aspirasi dari siswa, guru, dan kepala sekolah di wilayah tersebut.
“Banyak yang meminta perbaikan sekolah seperti rehabilitasi gedung, pembangunan pagar, atap bocor, hingga kebutuhan ruang kelas baru. Selain itu, ada juga permintaan mobiler dan sarana prasarana lain yang mendukung kegiatan belajar mengajar,” beber Haikal.
Namun, masalah yang paling mendesak adalah keluhan para guru honorer yang terancam tidak menerima gaji selama tiga bulan terakhir.
“Kabarnya, anggaran pendidikan di Provinsi Sumsel sedang mengalami defisit. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mencari solusi,” tambahnya.
Selain fokus pada dunia pendidikan, reses ini juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dengan masyarakat di beberapa desa, seperti Desa Wono Rejo, Desa Sinar Tungkal, Desa Babat, Pondok Pesantren Al Qomar, dan Desa Bandar Jaya.
Alwis Gani, yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel, menjelaskan pentingnya reses sebagai ajang interaksi langsung antara legislatif dan konstituennya.
“Masa reses adalah waktu terbaik untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat. Kami ingin menyerap aspirasi sebanyak mungkin agar dapat diperjuangkan di parlemen,” terang Alwis.
BACA JUGA:Resmi! Muba Jadi Tuan Rumah Porprov XV 2025
BACA JUGA:Jaminan Transparansi dan Akuntabel Proses Seleksi
Para anggota DPRD tersebut berkomitmen untuk memasukkan semua aspirasi yang diterima ke dalam program prioritas.
M. Hasan Haikal menegaskan pihaknya siap memperjuangkan gaji guru honorer dan kebutuhan pendidikan lainnya.
“Insya Allah, semua aspirasi akan kita bawa dan perjuangkan. Terutama terkait gaji guru honorer, kami akan terus mengawal agar masalah ini segera teratasi,” tegas Haikal. (*)