REL,BACAKORAN.CO — Wacana terkait penambahan kuota haji Indonesia untuk musim 2025 kembali mencuat. Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pembahasan resmi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi terkait kuota tambahan tersebut belum dilakukan.
Dalam acara BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, Menag menjelaskan bahwa persoalan utama pelaksanaan haji 2024 justru terletak pada pengelolaan kuota tambahan. Indonesia sebelumnya menerima 20.000 kuota tambahan dari total 221.000 kuota jemaah haji yang telah dialokasikan.
"Setelah saya pelajari, sumber krusial pelaksanaan haji tahun lalu adalah kuota tambahan itu," ujar Nasaruddin, Minggu (15/12/2024), dikutip dari detikHikmah.
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Tunjangan Sertifikasi Guru untuk Tingkatkan Kesejahteraan Pendidik
BACA JUGA:Dua Jambret Ditangkap Warga Setelah Dikejar Korban di Lubuklinggau
Keterbatasan Ruang di Tanah Suci Jadi Kendala Utama
Menag Nasaruddin mengakui bahwa salah satu kendala utama dalam pelaksanaan haji adalah keterbatasan area di lokasi-lokasi penting, seperti Mina, Arafah, dan sekitar Ka'bah. Dengan jumlah umat Islam yang terus bertambah, kebutuhan akan ruang dan fasilitas semakin meningkat.
"Seandainya Mina tak terbatas, Arafah tak terbatas, sekitar Ka'bah tak terbatas, dan bandara tak terbatas, kita mungkin tidak perlu berkumpul di sini, malam ini," ungkapnya.
Berdasarkan data terbaru, populasi muslim dunia telah mencapai 2,2 miliar jiwa, menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan umat tercepat di dunia. Menag menekankan bahwa kondisi ini membuat persaingan untuk mendapatkan kuota haji dari Arab Saudi semakin ketat.
BACA JUGA:Banjir Rob Genangi Jalur Rel Jakarta Kota-Tanjung Priok, 19 Perjalanan KRL Dibatalkan
BACA JUGA:Kesan Pertama Jajal Nissan Sakura: Mobil Listrik Mungil dengan Kabin Luas
Langkah Strategis Indonesia
Mengingat antrean jemaah haji yang panjang, Menag menggarisbawahi pentingnya mencari solusi strategis untuk mengelola kuota tambahan. Ia menyebut bahwa jika Indonesia mampu menyusun strategi pengelolaan kuota dengan baik, kemungkinan besar jumlah kuota yang diperoleh bisa lebih banyak.
"Kalau kita mampu carikan jalan keluar, agar tidak terjadi persoalan teknis dan prinsip, maka mungkin lebih dari itu kita bisa peroleh," tegasnya.
Hingga saat ini, Kementerian Agama belum mengumumkan rencana resmi pengajuan tambahan kuota haji 2025. Namun, diskusi dan evaluasi mengenai pengalaman pengelolaan kuota tambahan 2024 diperkirakan akan menjadi landasan dalam upaya memperoleh kuota yang lebih besar di masa mendatang.