REL,BACAKORAN.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berinovasi dalam mengelola sampah dengan mengoptimalkan proses pengolahan sampah organik menjadi kompos. Salah satu langkah tersebut dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Pemkot Tangerang menargetkan peningkatan produksi kompos dengan memanfaatkan sampah organik yang masuk ke TPA.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, menjelaskan bahwa pengolahan sampah organik di TPA Rawa Kucing meningkat signifikan. Awalnya, 1 ton sampah organik hanya dapat menghasilkan 600 kilogram kompos, namun kini dengan pengolahan yang lebih efisien, 2,5 ton sampah organik dapat diubah menjadi 1,5 ton kompos setiap hari.
BACA JUGA:Prabowo Kerahkan 15 Ribu Petugas untuk Amankan Jaringan Internet Selama Libur Nataru 2024/2025
Untuk mendukung proses ini, Pemkot Tangerang juga mengoperasikan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) yang dilengkapi dengan dua line. Teknologi ini mampu mengolah sekitar 50 ton sampah setiap harinya, yang menghasilkan 20-30 ton RDF dan 10 ton bahan baku untuk kompos.
Selain pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing, Pemkot Tangerang juga meluncurkan program Sedekah Kompos, yang memungkinkan warga mendapatkan kompos secara gratis. Program ini pertama kali diluncurkan dengan pendistribusian 1,25 ton kompos ke 104 kelurahan di Kota Tangerang. Diharapkan, program ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pemilahan sampah organik di rumah mereka.
BACA JUGA:Ananda Diperas Hingga Rp 8,5 juta //// Berawal Jual Motor Diajak Untuk COD
BACA JUGA:Kajari Palembang Ambil Alih Kasus Pengurang Volume Dinas PUPR Palembang
Kompos yang dihasilkan di TPA Rawa Kucing ini juga bertujuan untuk memperpanjang usia TPA dengan mengurangi volume sampah yang menumpuk. Kompos-kompos tersebut akan didistribusikan ke masyarakat, khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Tangerang, sebagai bagian dari upaya Pemkot untuk mengurangi sampah dan menciptakan barang yang lebih bermanfaat***