Bayi yang lahir dengan BBLR umumnya memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Gizi kurang dimulai sejak awal kehidupan dan bisa berlanjut hingga dewasa. Beberapa risiko yang berawal dari masalah gizi ini yakni:
malnutrisi,
kekurangan vitamin,
anemia,
osteoporosis,
penurunan kekebalan tubuh,
masalah kesuburan akibat siklus menstruasi yang tidak teratur, serta
masalah pertumbuhan dan perkembangan yang banyak terjadi pada anak dan remaja.
Masalah gizi yang paling mengancam di Indonesia
Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report pada 2018, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus.
Masalah gizi di Indonesia itu termasuk stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight (obesitas).
Obesitas (gizi lebih) termasuk dalam masalah gizi yang mengancam kesehatan masyarakat. Kondisi ini terjadi saat terdapat kelebihan lemak yang serius pada tubuh sehingga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Penyebab gizi lebih yang paling mendasar yaitu ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan.
Jika kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan yang keluar, kalori ekstra tersebut dapat berubah menjadi lemak.
Bila sejak kecil anak sudah mengalami obesitas, mereka akan lebih rentan mengidap penyakit tidak menular ketika dewasa. Masalah gizi ini berkaitan erat dengan diabetes tipe 2, penyakit stroke, dan penyakit jantung.