Maloklusi bisa terjadi karena gigi yang ditambal mungkin memiliki ukuran yang tidak sejajar dengan gigi lainnya.
Sebagai akibatnya, gigi atas dan bawah Anda tidak akan bisa bertemu saat mengunyah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit gigi dan gusi.
4. Gigi sensitif
Efek samping lain dari tambal gigi yang cukup umum terjadi adalah gigi sensitif, terutama saat makan makanan panas atau dingin.
Rasa ngilu biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik saja dan segera membaik setelah pemicunya menghilang.
Jika nyeri terasa cukup lama, bisa jadi ada kerusakan saraf pada bagian yang ditambal. Kemungkinan penyebab lainnya adalah terbukanya lapisan dentin selama menjalani perawatan.
Apabila Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya kunjungi dokter gigi Anda untuk menjalani pemeriksaan ulang.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Sumsel Naik
BACA JUGA:Durian Rp10 Ribu, Beli Langsung di Pinggir Jalan
5. Alergi
Menurut Food and Drug Administration, amalgam yang digunakan sebagai salah satu bahan tambal gigi mungkin menyebabkan alergi bagi beberapa orang.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan ruam, gatal, atau sariawan pada area tindakan.
Apabila Anda mengalami kondisi tersebut, segeralah kunjungi dokter gigi yang melakukan tindakan. Dengan begitu, dokter bisa mengganti bahan tambal gigi Anda.
6. Tambal gigi rusak
Meski jarang terjadi, tambalan gigi mungkin rusak karena beberapa hal, seperti kebiasaan menggigit makanan terlalu keras atau menggertakkan gigi (bruxism).
Pada kasus lain, tambalan mungkin rusak karena gigi kembali berlubang. Karena itulah, Anda perlu merawat gigi yang ditambal sebaik Anda merawat gigi lainnya.