BACA JUGA:BPS Catat Sumsel Alami Inflasi Sebesar 1,20 Persen Sepanjang Tahun 2024
BACA JUGA:Situasi Pasca Penganiayaan di Desa Ratau Alih, Memanas
Namun, menurut Kapolres, terdapat tantangan dalam hal luas lahan yang masih kurang untuk program tumpang sari, yang baru tersedia sekitar 185 hektare dari target 588 hektare.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan perusahaan melalui program CSR untuk memenuhi kebutuhan lahan tersebut.
Sementara itu, Camat Gumay Talang, Rendi, menyarankan agar dilakukan pendataan secara sampling di desa-desa untuk mengetahui potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis komoditas pangan.
Ia juga mengingatkan akan potensi peningkatan hama yang dapat timbul akibat penanaman jagung di lahan perkebunan sawit.
BACA JUGA:Hilang Lima Hari, Pria Empat Lawang Ditemukan Linglung di Jalinsum
BACA JUGA:Angka Lakalantas Tahun 2024 Alami Penurunan
Pj Bupati Lahat Imam Pasli juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Polres, dan sektor swasta untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Ia mengungkapkan, "Pemkab Lahat akan fokus pada pengelolaan komoditas pangan, terutama beras dan jagung, untuk mendorong perekonomian masyarakat. Target kami adalah peningkatan ekonomi sebesar 8%."
Dengan adanya langkah-langkah konkret ini, Pemkab Lahat berharap dapat mencapai target ketahanan pangan yang diinginkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. (*)