REL,BACAKORAN.CO – Petrokimia Gresik, salah satu produsen pupuk terkemuka di Indonesia, telah menyiapkan 372.668 ton pupuk bersubsidi guna mendukung program swasembada pangan yang diinisiasi oleh pemerintah. Perseroan siap mendistribusikan pupuk tersebut ke seluruh penjuru Indonesia mulai 1 Januari 2025, sesuai dengan proses pemerintah.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengungkapkan bahwa dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang berlangsung di Bandung, Pupuk Indonesia, termasuk Petrokimia Gresik, diminta untuk mulai menyalurkan pupuk bersubsidi pada awal tahun 2025. Sekitar 14,7 juta petani terdaftar dalam sistem e-RDKK (Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang menjadi target distribusi pupuk tersebut.
BACA JUGA: Kadin Ajak Pakistan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Pangan, Energi, dan Kesehatan
BACA JUGA: Anggaran Perjalanan Dinas Luar Negeri Dipotong 50%, Guru Besar UGM Soroti Efektivitas Kebijakan
“Dengan banyaknya penyederhanaan regulasi yang dilakukan oleh pemerintah, pupuk bersubsidi kini dapat segera disalurkan sejak awal tahun. Hal ini merupakan terobosan dalam tata kelola distribusi, sehingga pupuk sudah tersedia di kios atau pengecer resmi pada saat petani membutuhkan,” ujar Dwi Satriyo di Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/1/2025).
Kesiapan Petrokimia Gresik dalam penyalur pupuk bersubsidi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, serta lembaga pengawas seperti Ombudsman, Satgas Polri, Satgas Pangan, dan Komisi Pengawas Pupuk & Pestisida (KP3) . Pemerintah juga berhasil mencapai pemenuhan dalam proses penyaluran, memastikan pertanian terdaftar dapat memperoleh kompensasi pupuk bersubsidi mulai 1 Januari 2025.
BACA JUGA: Nikmati Sensasi Durian Premium di Sentra Durian Sinapeul, Surga Pecinta Durian!
BACA JUGA: Perpanjangan Pendaftaran Seleksi P3K 2024 Tahap 2: Jadwal Baru dan Imbauan dari BKN
Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Untuk pupuk Urea bersubsidi, tersedia 59.593 ton, atau 183% dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah sebesar 32.483 ton. Stok NPK bersubsidi mencapai 297.332 ton, atau 183% dari target pemerintah sebesar 162.569 ton, dan stok pupuk organik bersubsidi sebanyak 15.743 ton, atau 118% dari jumlah yang dibutuhkan sebesar 13.375 ton.
Stok tersebut telah tersedia di gudang-gudang Lini III atau tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk selama tiga pekan mendatang. Petrokimia Gresik berharap petani dapat mengoptimalkan penggunaan stok ini dengan melakukan penebusan sesuai ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA: Pantau Orang Tercinta dengan Mudah: Fitur Canggih Google Maps yang Wajib Anda Coba!
BACA JUGA: BPS Tegaskan Rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2025 yang Viral di Media Sosial Adalah Hoaks
“Dengan tersedianya pupuk bersubsidi tepat waktu, kami berharap produktivitas pertanian dapat terus meningkat. Kami berkomitmen untuk mendukung program percepatan swasembada pangan nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” kata Dwi Satriyo.
Petani yang terdaftar dalam e-RDKK dapat memaafkan pupuk bersubsidi dengan membawa KTP dan sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan. Diharapkan, dengan adanya langkah ini, pemerintah dapat mencapai target swasembada pangan yang lebih baik dan lebih cepat di Indonesia.***