REL, Jakarta – Meta Platforms, induk dari Facebook, Instagram, dan Threads, kini mengambil langkah mengejutkan dengan melonggarkan moderasi konten di platformnya.
Langkah ini dipandang sebagai bentuk upaya untuk merangkul kalangan sayap kanan Amerika Serikat, khususnya pendukung Make America Great Again (Maga).
Namun, strategi ini dinilai bisa menjadi taruhan berisiko yang justru akan berbalik menyerang perusahaan.
Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengumumkan perubahan besar ini dalam wawancara dengan podcaster Joe Rogan.
BACA JUGA:3 Manfaat Tidur Siang dan Aturan yang Perlu Diperhatikan
Ia menjelaskan bahwa Meta akan meninggalkan operasi pemeriksaan fakta dan sebagian besar pembatasan terhadap ujaran ofensif, mengadopsi model berbasis komunitas seperti yang diterapkan di platform X (sebelumnya Twitter) milik Elon Musk.
Menurut Zuckerberg, pendekatan ini melibatkan pengguna dalam menentukan konten bermasalah melalui sistem pemungutan suara, yang disebutnya lebih melindungi kebebasan berbicara.
Langkah kontroversial ini mencuat di tengah dorongan Zuckerberg agar pemerintah Amerika Serikat, di bawah administrasi Trump, menentang tekanan dari negara-negara asing yang memberlakukan regulasi lebih ketat terhadap perusahaan teknologi besar.
Perhitungan Politik di Balik Keputusan
BACA JUGA:Olahraga Sehari Dua Kali, Apakah Boleh Dilakukan?
Pengumuman Zuckerberg memperlihatkan adanya pertimbangan politis yang memengaruhi kebijakannya.
Sikap Meta yang cenderung mengurangi moderasi konten dinilai sebagai respons untuk menjaga hubungan baik dengan kelompok politik tertentu di Amerika.
Namun, pakar komunikasi memperingatkan bahwa pendekatan ini memiliki risiko besar.
"Melepaskan tanggung jawab atas moderasi konten bisa meningkatkan penyebaran misinformasi dan ujaran kebencian," ujar seorang analis media sosial yang tidak ingin disebutkan namanya.
BACA JUGA:Tes Kehamilan dengan Garam, Apakah Akurat?
Dengan keputusan ini, Zuckerberg bertaruh pada kebebasan berbicara yang lebih luas, tetapi dampaknya terhadap keamanan informasi dan integritas platform sosial Meta akan terus menjadi sorotan. **