Perang Bakat AI Memanas: Sam Altman Murka, Meta Buru Pegawai OpenAI dengan Gaji Rp1,6 Triliun!

Persaingan antara Meta dan OpenAI kian panas. Sam Altman marah besar setelah Mark Zuckerberg berhasil membajak tujuh pegawai OpenAI dengan tawaran gaji selangit mencapai Rp1,6 triliun.-ISTIMEWA-
REL, JAKARTA - Perang perebutan talenta di dunia kecerdasan buatan (AI) tengah memanas.
Dua raksasa teknologi, Meta dan OpenAI, kini terlibat adu gengsi yang bahkan membuat bos OpenAI, Sam Altman, naik pitam menghadapi manuver CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Kemarahan Altman terungkap dalam pesan internal perusahaan yang bocor ke media teknologi Wired.
Dalam pesannya, Altman meluapkan frustrasi terhadap langkah agresif Meta yang terus memburu pegawai OpenAI.
“Kita yang tadinya hanya kutu buku di sudut ruangan kini menjadi orang paling menarik di industri teknologi. AI-nya Twitter toksik, aksi Meta norak, dan saya kira ke depan bakal makin menggila,” tulis Altman.
Pemicu utamanya adalah kabar bahwa dalam sepekan terakhir, tujuh pegawai OpenAI telah resmi pindah ke Meta.
BACA JUGA:BNNK Empat Lawang Teken MoU dengan TP PKK dan DWP, Perkuat Program P4GN 2025
BACA JUGA:Bupati Joncik Muhammad Hadiri APKASI Otonomi Expo 2025, Promosikan Potensi dan Kerja Sama Strategis
Langkah ini membuat Altman geram dan menilai Meta melakukan "pembajakan terbuka".
Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters, empat peneliti OpenAI bernama Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren telah setuju bergabung dengan Meta.
Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan Meta juga sukses merekrut tiga ilmuwan OpenAI asal Swiss — Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.
Gaji Fantastis Rp1,6 Triliun
Meta dikabarkan tak main-main dalam merekrut talenta terbaik AI.
Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu menawarkan uang pindah mencapai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk setiap peneliti berpengalaman.