“Orang-orangan sawah itu ditarik tali supaya bergerak dan menakut-nakuti burung,” tambahnya.
Selain itu, jaring juga dipasang untuk perlindungan tambahan. Namun, cara ini membawa tantangan baru.
“Kalau burung masuk ke jaring dan terjebak, malah mereka makan lebih banyak karena tidak bisa keluar,” keluhnya.
BACA JUGA:MAKI Sumsel Desak Gubernur Copot Kepala Sekolah Pungli
Duhanan mengandalkan kerja sama keluarga untuk menjaga sawah, terutama saat waktu salat Dzuhur. Meski begitu, serangan burung tetap sulit dihindari.
“Ada kalanya sawah ditinggal, burung masuk dan memakan padi,” ujarnya pasrah.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, petani di Lubuklinggau tetap optimis.
Upaya keras mereka menunjukkan semangat petani dalam menjaga ketahanan pangan.
Kini, harapan panen melimpah tanpa gangguan hama menjadi doa yang terus dipanjatkan. (*)