REL, Pagaralam - Menindaklanjuti keluhan warga Kelurahan Plang Kenidai terkait dampak negatif proyek irigasi Lematang, pihak kecamatan, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta anggota DPRD Komisi III, Marlyn, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Selasa (22/1).
Keluhan warga yang disampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2025 ini mencakup kerusakan fasilitas umum akibat kendaraan berat proyek.
Camat Dempo Tengah, Buroqqo Bangun, menjelaskan bahwa peninjauan ini bertujuan untuk memediasi warga dengan pihak kontraktor, yaitu PT Brantas dan PT Bumi Karsa.
"Kami ingin memastikan bahwa tuntutan warga, seperti perbaikan jalan, jembatan, dan drainase yang terdampak proyek, dapat dipenuhi sebelum kontrak pengerjaan berakhir pada Mei mendatang," ungkap Buroqqo.
BACA JUGA:Viral Video Bocah di Jember Diduga Dibully, Polisi Bongkar Fakta Sebenarnya
Ia menambahkan, pihaknya telah mendapat komitmen dari kontraktor untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Anggota DPRD Komisi III, Marlyn, turut hadir langsung dalam peninjauan tersebut. Kehadirannya diapresiasi oleh warga dan pihak kecamatan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Marlyn yang turun langsung membantu mediasi. Ini adalah bukti nyata kepedulian beliau terhadap masyarakat," ujar Buroqqo.
Mediasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi keluhan warga, sekaligus memastikan proyek berjalan sesuai jadwal tanpa meninggalkan masalah di masyarakat.
BACA JUGA:Pemilik Warung di Gunungsitoli Dirugikan Akibat Berita Viral di Media Sosial
Terpisah Lurah Plang Kenidai, Parlin, berharap kerusakan fasilitas segera diperbaiki.
"Kami mendukung pembangunan, tetapi kami juga meminta perhatian atas kerusakan fasilitas umum yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.
Proyek irigasi Lematang yang ditargetkan rampung pada Mei 2025 ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga menjaga kenyamanan masyarakat di sekitarnya. (Rer)