Minuman keras dapat memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan bila meminumnya secara berlebihan. Contohnya berisiko menyebabkan kerusakan organ, seperti hati, otak, jantung, serta pankreas.
Alkohol juga berpotensi menyebabkan ketergantungan. Kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penggunanya. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi dengan bijak dan memahami risikonya.
Mau tahu apa saja jenis minuman beralkohol dampaknya bagi kesehatan tubuh?
Jenis-jenis Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol terduat dari fermentasi berbagai jenis biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Proses ini menghasilkan etanol, sejenis alkohol yang dapat dicerna oleh tubuh.
BACA JUGA:Pelaksanaan SKD) CPNS Kemenkum HAM Resmi Disudahi
Persentasenya terukur melalui ‘alkohol menurut volume (ABV)’. Hal ini mengacu pada jumlah milimeter (mL) etanol murni dalam setiap 100 mL atau 3.4 ons (oz) cairan (fl). Jumlahnya lebih tinggi ditemukan pada minuman keras yang disuling ketimbang tidak disuling.
Di bawah ini jenis minuman beralkohol dan kandungan ABV di dalmnya:
1. Gin
Gin adalah minuman beralkohol yang terbuat dari bahan dasar biji-bijian, seperti gandum atau jelai. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi, kemudian masuk ke proses penyulingan.
Namun, untuk diklasifikasikan sebagai gin, rasa yang dominan haruslah buah juniper. Jika tidak, minuman tersebut tidak dapat disebut gin. Kebanyakan gin memiliki ABV antara 35% hingga 55%.
2. Rum
Rum, minuman sulingan yang terbuat dari tebu atau molase yang difermentasi, memiliki konsentrasi alkohol berkisar 40% ABV. Beberapa rum bersifat ‘overproof’, artinya memiliki konsentrasi alkohol minimal 57.5% ABV. Kebanyakan rum yang overproof mencapai 75.5% ABV.
3. Vodka
Vodka terbuat dari kentang atau gandum hitam dengan kisaran ABV 40–90% per shot. Dalam kandungan 40% ABV, vodka memiliki 97 kalori per shot. Minuman keras ini melalui proses fermentasi, penyaringan, dan penyulingan.