Kurikulum Baru di Sumsel, SIswa SMAN 3 Prabumulih Mulai Belajar dari Nanas hingga Singkong

Sabtu 01 Feb 2025 - 04:45 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Prabumulih – SMAN 3 Prabumulih resmi menyosialisasikan kurikulum muatan lokal pangan lokal untuk ketahanan iklim kepada para guru, Kamis (30/1/2025), di aula sekolah.

Kebijakan ini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Nomor 067/23693/SMA.1/Disdik.SS/2024.

Berdasarkan SK tersebut, SMAN 3 Prabumulih dan SMKN 2 Prabumulih ditunjuk sebagai sekolah yang mulai menerapkan kurikulum ini pada semester genap tahun ajaran 2024-2025.

Program ini merupakan kerja sama antara ICRAF Indonesia dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, menjadikan Sumatera Selatan sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan muatan lokal ketahanan iklim.

BACA JUGA:Resmi! Ini Besaran THR PNS 2025, Cek Rinciannya per Golongan!

Siap Diterapkan Awal Februari 2025

Kepala SMAN 3 Prabumulih, Freni Listyan, S.Pd., M.Si., menyatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan kurikulum ini dalam waktu dekat.

"Alhamdulillah, kami sudah melakukan sosialisasi kepada para guru tentang implementasi kurikulum ini. Insyaallah awal Februari nanti, kami mulai menerapkannya," ujar Freni.

Untuk tahap awal, kurikulum ini akan diterapkan di kelas X dan XI, yang sesuai dengan fase E dan F dalam Kurikulum Merdeka.

BACA JUGA:Jadwal Libur Sekolah Jelang Ramadhan 2025: Siswa Dapat Libur Panjang 1 Minggu!

Mengenalkan Pangan Lokal ke Generasi Muda

Muatan lokal pangan lokal bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan produk pangan lokal di masyarakat.

Di Prabumulih, fokus utama akan diberikan pada komoditas seperti nanas, ubi singkong, serta berbagai bahan pangan lokal lainnya yang bisa diolah menjadi produk makanan berkualitas.

Selain itu, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani lokal, meningkatkan ekonomi daerah, serta memperkuat ketahanan pangan di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Tunjangan Profesi Guru (TPG) 2025 Langsung ke Rekening Guru, Tak Lagi Lewat Pemda

Dengan penerapan kurikulum ini, diharapkan para siswa tidak hanya memahami pentingnya pangan lokal tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengolahnya.

Ke depan, pangan lokal bisa menjadi solusi menghadapi perubahan iklim dan ketahanan pangan nasional. **

Kategori :