Rel, Semarang, 2 Februari 2025 – Aksi pemerasan oleh dua oknum polisi di Kota Semarang berakhir ricuh setelah warga mengepung mobil pelaku.
Kedua oknum yang diketahui berinisial Aiptu K dan Aipda R, bersama seorang warga sipil berinisial S, diduga melakukan pemerasan terhadap sepasang kekasih yang masih berstatus pelajar.
Kejadian ini terjadi pada Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Telaga Mas, Perumahan Tanah Mas, Semarang Utara. Aksi mereka terbongkar setelah korban wanita berteriak meminta pertolongan, memancing ratusan warga untuk mengepung mobil pelaku.
Kronologi Pemerasan: Modus Intimidasi dan Uang Tebusan
Awalnya, pasangan korban sedang berpacaran di kawasan Terang Bangsa, Semarang Barat, menggunakan mobil sedan warna silver. Sekitar pukul 20.20 WIB, mereka dihampiri oleh tiga pria yang turun dari mobil merah.
Ketiga pelaku langsung menanyakan apa yang sedang dilakukan korban sebelum merampas kunci mobilnya. Tidak hanya itu, korban pria dipaksa masuk ke mobil merah dan diminta menyerahkan uang sebesar Rp2,5 juta.
BACA JUGA:Jadwal Pengumuman dan Penyesuaian Seleksi Administrasi PPPK 2024 Tahap 2
BACA JUGA:9 Kepala Daerah Sumatera Selatan Dilantik Serentak pada 17-20 Februari 2025, Ini Daftarnya!
Setelah itu, korban diarahkan ke sebuah ATM di daerah Telaga Mas, Semarang Utara, untuk menarik uang. Setelah uang diserahkan dalam amplop, pelaku meminta KTP dan tetap menahan kunci mobil korban.
Namun, situasi berubah ketika korban wanita berteriak histeris di sebuah Indomaret terdekat. Teriakannya menarik perhatian warga sekitar, yang kemudian berbondong-bondong mengepung mobil pelaku.
"Korban perempuan itu buka pintu mobil pelaku, sampai terseret beberapa meter. Dia teriak-teriak minta tolong sambil mengatakan kalau dipalak polisi," ungkap Ergo, salah satu saksi mata.
Pelaku Sempat Ancam Tembak Warga
Massa yang semakin banyak akhirnya mencoba menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Namun, para pelaku menolak dan justru mengancam akan menembak warga yang tidak mau menjauh.
"Yang tidak mau minggir mau ditembak sama pelaku. Saya juga diancam pas mengepung. Katanya, 'mas, kamu yang menghalangi, tak tembak'," ujar Ergo.
Situasi semakin tegang hingga jumlah warga yang mengepung diperkirakan lebih dari 50 orang. Akhirnya, pengemudi mobil merah menyerah setelah didesak untuk membuka masker dan diinterogasi warga.