BACA JUGA:Ekonomi Sumsel pada 2024 Alami Pertumbuhan Sebanyak 5,03 Persen
Langkah-langkah tersebut mencakup Sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk dengan pembersihan tempat penampungan air, pemeliharaan ikan pemakan jentik di daerah rawan, Fogging dan pendistribusian larvasida DBD serta insektisida cynoff.
Pengembangan teknologi Wolbachia, yang mampu menurunkan angka kesakitan dengue hingga 77% dan hospitalisasi hingga 86% dan Imunisasi dengue sebagai perlindungan tambahan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan lotion anti nyamuk serta memasang kelambu saat tidur guna mencegah gigitan nyamuk.
Melihat lonjakan kasus yang signifikan, pemerintah mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam mencegah penyebaran DBD.
BACA JUGA:Kapolres Bantu Paket Sembako kepada Purnawirawan Polri
"Pencegahan harus dilakukan bersama. Jangan biarkan genangan air di sekitar rumah, gunakan obat nyamuk, dan segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri otot, dan muncul bintik merah," tegas Ira.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya pencegahan yang lebih intensif, diharapkan kasus DBD di Sumsel dapat ditekan pada tahun 2025. (*)