REL, Inggris - Semangat di skuat Chelsea dilaporkan merosot setelah serangkaian kekalahan atas Liverpool dan Wolverhampton Wanderers. Kekhawatiran muncul terkait perilaku beberapa pemain, memicu pertanyaan tentang masa depan pelatih Mauricio Pochettino.
Chelsea, setelah kekalahan 4-2 dari Wolves, tergelincir ke posisi 11 di klasemen Premier League. Terpaut 15 poin dari peringkat empat, Aston Villa, kans Liga Champions semakin tipis.
Pochettino menghadapi tekanan berat, walaupun situasi keuangan klub membatasi opsi pemecatan.
Isu semakin rumit dengan cuitan istri Thiago Silva yang menyerukan pemecatan Pochettino. Pada saat yang sama, pertanyaan muncul terkait rekrutmen klub.
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Hadiri Rakor Pengawasan dan Pengendalian BKN
BACA JUGA:Hadapi Pemilu, Kapolres Datangi Polsek Kikim Barat
Daily Mail melaporkan semangat skuat Chelsea sedang pada titik terendah sejak kepemimpinan Pochettino, menciptakan suasana yang mengkhawatirkan.
Atmosfer di Cobham, tempat latihan Chelsea, menjadi perhatian. Para pemain cenderung meninggalkan kompleks setelah latihan tanpa interaksi yang signifikan.
Hal ini berdampak pada kebersamaan tim, dengan anggota skuat jarang tinggal lebih lama untuk tugas tambahan.
Kurangnya adaptasi pemain baru terhadap taktik dan pola permainan menjadi kendala. Rekrutan muda yang menjanjikan menyumbang pada kurangnya pengalaman, memunculkan masalah dalam menerima informasi analitis dan umpan balik kritis. Krisis di Chelsea semakin dalam, menyoroti tantangan internal yang perlu segera diatasi. (*)