Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) – Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa
Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Katulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
Gading Ramadhan Joedo (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Maya Kusmaya (MK) – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga
Edward Corne (EC) – VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga
BACA JUGA:Sunset Feasts di Grand Mercure Bandung, Promo Berbuka Puasa yang Tak Boleh Dilewatkan!
Menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, para tersangka secara ilegal mencampur minyak RON 90 (Pertalite) dengan bahan bakar berkualitas lebih rendah lalu menjualnya sebagai RON 92 (Pertamax).
Selain itu, ada dugaan mark-up dalam kontrak pengiriman minyak, yang menyebabkan pembayaran tidak wajar dan merugikan negara.
"Akibat perbuatan melawan hukum ini, harga BBM menjadi mahal karena biaya impor yang tidak sesuai dengan kualitas barang," jelas Qohar dalam jumpa pers.
Ahok: “Saya Harap Semua Rekaman Diputar di Sidang”
Ahok menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menyimpan rahasia jika memang diperlukan untuk kepentingan hukum.
"Saya siap membantu Kejagung, saya senang kalau di sidang semua rekaman rapat saya diputar supaya rakyat tahu apa yang terjadi di Pertamina," ujar Ahok.
Ia juga mengaku mendapat tekanan agar tidak berbicara ke media karena alasan rahasia perusahaan. Namun, jika diminta di persidangan, ia akan mengungkap semua fakta.
"Kalau saya masih di Jakarta, saya pasang di YouTube, bisa dipecat semua," tambahnya.
BACA JUGA:Tarif Listrik Resmi Naik per 1 Maret 2025! Cek Daftar Harga Terbaru di Sini
Kejagung Masih Terus Mengusut Kasus