REL, Jawa Tengah - Kabupaten Semarang menyimpan destinasi wisata alam yang memukau, salah satunya Bukit Cinta Rawa Pening. Terletak di Kecamatan Banyubiru, tempat ini menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama Danau Rawa Pening dari ketinggian.
Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi
Bukit Cinta Rawa Pening menawarkan pengalaman wisata alam yang unik. Dengan latar belakang gunung dan bukit yang mengelilingi danau, pengunjung dapat menikmati suasana sejuk sekaligus berfoto di spot-spot selfie yang Instagramable. Kepala UPTD Obyek Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Rudy Bhayangkara, menegaskan bahwa daya tarik utama Bukit Cinta adalah keindahan Rawa Pening yang dapat dinikmati dari dekat.
"Konsep yang diusung memang wisata alam dengan panorama Rawa Pening. Daya tariknya melihat Rawa Pening dengan lebih dekat," ujar Rudy.
BACA JUGA:Pastikan Harga Sembako Stabil dan Bagikan Santunan
Selain berfoto, wisatawan dapat bersantai di taman atau pendopo estetik serta menikmati wisata air dengan menaiki perahu untuk berkeliling danau.
Lokasi Strategis, Akses Mudah
Lokasi Bukit Cinta Rawa Pening sangat strategis dan mudah dijangkau. Jika datang dari Jalan Raya Salatiga-Ambarawa, cukup arahkan kendaraan ke Jalan Lingkar Ambarawa dan ikuti papan petunjuk menuju lokasi. Jaraknya sekitar 7 km dari Salatiga, 47 km dari Semarang melalui Tol Ungaran-Bawen, dan hanya 6 km dari Ambarawa.
Benteng Pendem Ngawi: Saksi Bisu Sejarah Perjuangan
BACA JUGA:Banjir Kepung Palembang, Pejabat Jangan Tidur!
Tak hanya wisata alam, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, juga menawarkan destinasi sejarah yang tak kalah menarik, yaitu Benteng Pendem Ngawi atau Benteng Van Den Bosch. Terletak di Desa Pelem, benteng ini hanya berjarak 1,8 km dari Alun-alun Ngawi, menjadikannya destinasi favorit bagi pecinta sejarah.
Dibangun pada Era Kolonial, Kini Jadi Pusat Budaya
Benteng Pendem Ngawi dibangun oleh Belanda pada abad ke-19 sebagai benteng pertahanan di wilayah Madiun. Dengan luas sekitar 15 hektar, benteng ini menjadi saksi bisu Perang Diponegoro dan strategi kolonial Belanda dalam menguasai Jawa Timur. Nama "Pendem" berasal dari bentuk bangunannya yang lebih rendah dari tanah sekitar, seolah-olah terpendam.
Pada masa penjajahan Jepang, benteng ini bahkan beralih fungsi menjadi penjara bagi ribuan tahanan. Namun, seiring waktu, kondisinya semakin memprihatinkan hingga akhirnya direvitalisasi pada 2019 atas instruksi Presiden Joko Widodo. Kini, Benteng Pendem Ngawi menjadi pusat sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
BACA JUGA:Gol Spektakuler Tumbangkan Manchester City
Jelajahi Sejarah dan Keindahan Alam Sekaligus!