Masjid Bernuansa Tionghoa Ini Bikin Jamaah Tarawih Betah, Ada Kisah Haru di Baliknya!

Rabu 12 Mar 2025 - 12:00 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Jakarta – Hujan rintik-rintik tak menyurutkan langkah Doel dan istrinya untuk menunaikan salat tarawih di bulan Ramadan. 

Meski ada masjid yang lebih dekat dari rumahnya di Pekayon, Jakarta Timur, mereka memilih Masjid Tjia Khang Hoo di Pasar Rebo karena suasananya yang nyaman dan estetika uniknya.

“Di sini ibadah terasa lebih khusyuk. Selain bersih, arsitekturnya juga menarik,” ujar Doel usai melaksanakan salat tarawih malam ke-10 Ramadan, Minggu (9/3/2025).

Perpaduan Budaya Islam dan Tionghoa

BACA JUGA:Dominasi Berlanjut atau Tersandung Cedera?

Sekilas, bangunan masjid ini menyerupai kelenteng dengan lima pagoda yang melambangkan rukun Islam.

Gapura paifang khas Tionghoa serta pagar batu berukiran tradisional semakin menegaskan pengaruh budaya. 

Namun, lafaz “Allah” di bagian pagoda utama mengukuhkan identitasnya sebagai rumah ibadah umat Muslim.

Bagian dalam masjid didominasi warna merah dan emas, simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa. 

BACA JUGA:Newcastle Bisa Finis Empat Besar

Pintu masuknya berbentuk bulat seperti bulan, dengan gagang berpola karakter “Shou” yang berarti panjang umur. 

Jendela segi delapan pun menampilkan lambang bagua dari Taoisme, berpadu harmonis dengan ukiran 99 Asmaul Husna di dinding dalam.

Dari Rumah Mualaf Jadi Masjid Bersejarah

Masjid ini dulunya adalah rumah seorang mualaf Tionghoa bernama Tjia Khang Hoo alias Abdul Soleh. 

BACA JUGA:Desak DPRD Sumsel Kawal Usulan Pembangunan

Sejak lama, tempat ini menjadi lokasi pengajian bagi warga sekitar. 

Sepeninggalnya, anak-anaknya mewakafkan rumah tersebut pada akhir 2022 dan mengubahnya menjadi masjid.

Keunikan lainnya, masjid ini hanya berjarak sekitar 300 meter dari gereja dan vihara. 

Kategori :