REL,BACAKORAN.CO – Pemerintah mengambil langkah tegas dengan menyegel sejumlah kawasan wisata di Puncak, Bogor, demi mengembalikan fungsi hutan sebagai daerah resapan air.
Salah satu yang disorot adalah Pabrik Teh Ciliwung yang berada di Talaga Saat, titik nol Sungai Ciliwung yang menjadi sumber aliran utama ke Jakarta.
Sejumlah bangunan yang dianggap mengganggu ekosistem, seperti Agrowisata Gunung Mas, Eiger Adventureland, dan Hibisc Fantasy, juga telah ditertibkan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa keberadaan bangunan-bangunan tersebut terbukti berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir besar di Jakarta.
“Langkah ini diambil untuk mengembalikan hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Jika tidak ditertibkan, dampak ekologisnya akan semakin parah,” ujar Hanif pada Kamis (6/3).
BACA JUGA:Wisata Keluarga Umbul Bening, Waterpark Terbesar di Banyuwangi dengan Danau Cinta yang Instagramable
Titik Nol Sungai Ciliwung yang Terdampak
Talaga Saat, yang terletak di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dikenal sebagai titik awal aliran Sungai Ciliwung.
Keindahan alamnya yang dikelilingi perkebunan teh menjadikannya destinasi wisata yang populer.
Namun, berkembangnya sektor wisata di kawasan ini menimbulkan masalah baru, termasuk berkurangnya area resapan air.
Perusahaan pengelola PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP) telah mengelola perkebunan teh di kawasan tersebut sejak mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU) pada 2004.
Namun, seiring waktu, kawasan ini berubah fungsi dengan adanya penginapan dan berbagai fasilitas wisata lainnya.
Penduduk setempat yang bergantung pada sumber mata air alami di Talaga Saat khawatir bahwa alih fungsi lahan ini akan memperburuk kondisi lingkungan, terutama dalam hal ketersediaan air bersih dan risiko bencana ekologis.
BACA JUGA:Pantai Cahaya Kendal Berubah Total! Wahana Baru & Dolphin Show Siap Meriahkan Libur Lebaran 2025
Pemerintah Bertekad Kembalikan Fungsi Hutan Puncak