Mendikdasmen Tegaskan Larangan HP di SMA Perlu Bahasan Lintas Kementerian, Orang Tua Diminta Tak Lepas Tangan

Mendikdasmen Tegaskan Larangan HP di SMA Perlu Bahasan Lintas Kementerian, Orang Tua Diminta Tak Lepas Tangan-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Wacana pelarangan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) membawa telepon genggam (HP) ke sekolah kembali menguat.

Namun demikian Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, memastikan bahwa kebijakan tersebut belum akan diterapkan sebelum melalui pembahasan komprehensif di tingkat pemerintah pusat. 

Ia menegaskan bahwa keputusan ini membutuhkan koordinasi lintas kementerian agar tidak menimbulkan persoalan baru.

Pernyataan ini disampaikan Mu’ti saat menghadiri Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) pada Sabtu, 22 November.

BACA JUGA:Bupati Joncik Muhammad Hadiri Sarasehan IKL4L Jakarta: Tegaskan Kolaborasi untuk Membangun Empat Lawang MADANI

BACA JUGA:iPhone 18 Pro Makin Futuristik! Kamera Selfie 24MP & Layar Tanpa Notch Resmi Terungkap

Butuh Bahasan Lintas Kementerian, Tak Bisa Diputuskan Sepihak

Mendikdasmen menyebutkan bahwa praktik larangan HP sebenarnya sudah diterapkan di banyak sekolah dasar (SD). Namun, untuk jenjang SMA, situasinya jauh lebih kompleks sehingga membutuhkan kajian mendalam.

Menurut Mu’ti, kebijakan ini menyangkut banyak aspek—dari regulasi pendidikan, perlindungan anak, penggunaan teknologi, hingga kesiapan sekolah—sehingga pemerintah pusat tidak bisa langsung mengesahkan tanpa mendengar pandangan kementerian terkait.

“Larangan HP di sekolah harus dikaji lintas kementerian. Jangan sampai kebijakan diterapkan, tapi menimbulkan masalah baru.” — Abdul Mu’ti

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah pusat hanya mengatur durasi belajar, sementara penerapan lima atau enam hari sekolah sepenuhnya hak pemerintah daerah.

Fokus Terbesar Justru Ada di Rumah: Orang Tua Diminta Tak Lepas Tangan

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa larangan HP di sekolah bukan satu-satunya solusi. Menurutnya, justru kebiasaan anak di rumah jauh lebih menentukan. Sebagian besar waktu anak dihabiskan di lingkungan keluarga, sehingga pengawasan orang tua menjadi penentu utama.

“Yang lebih penting adalah kebiasaan penggunaan HP di rumah. Itu sering tidak diperhatikan orang tua.”

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan