John Dalton (1803) mengembangkan teori atom modern, menganggap atom sebagai partikel fundamental penyusun materi.
J.J. Thomson (1897) menemukan elektron, membuktikan bahwa atom dapat dipecah lagi.
Ernest Rutherford (1911) menunjukkan bahwa atom memiliki inti yang terdiri dari proton dan neutron.
Fisika Partikel Modern menemukan bahwa proton dan neutron tersusun dari partikel yang lebih kecil, yaitu quark.
Saat ini, penelitian di laboratorium canggih seperti Large Hadron Collider (LHC) di Eropa terus mengungkap rahasia terkecil dari materi, termasuk pencarian Higgs boson yang sering disebut sebagai "partikel Tuhan."
BACA JUGA:Puncak Arus Mudik di Jawa Tengah Diprediksi Terjadi Jumat, One Way Diterapkan di Tol Trans Jawa
Keterkaitan Al-Qur'an dan Ilmu Fisika Keajaiban Kata "Mitsqal"
Menariknya, Al-Qur'an tidak hanya menyebutkan dzarrah tetapi juga kata mitsqal yang berarti berat. Ini mengisyaratkan bahwa atom memiliki massa—suatu konsep fundamental dalam fisika modern.
Saat ini, kita mengetahui bahwa berat atom berasal dari proton dan neutron di dalam intinya, sementara elektron hampir tidak memiliki massa.
Penemuan ini menunjukkan betapa akuratnya petunjuk dalam Al-Qur'an jika ditafsirkan secara ilmiah.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Pantai Karang Jahe: Destinasi Wisata Favorit di Rembang untuk Libur Lebaran
Kesimpulan : Antara Sains dan Wahyu
Sains terus berkembang, tetapi semakin dalam manusia meneliti tentang partikel terkecil, semakin jelas betapa kompleksnya penciptaan alam semesta.
Al-Qur'an, yang diturunkan 1400 tahun lalu, telah memberikan petunjuk yang luar biasa tentang keberadaan partikel-partikel kecil ini.
Fenomena ini bukan hanya memperlihatkan kebesaran ilmu Allah tetapi juga mengundang manusia untuk terus meneliti dan memahami rahasia alam semesta.***