REL, BANTUL – Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tengah menggagas pengembangan wisata malam di kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul.
Menariknya, konsep ini tidak akan meniru wisata malam ala Bali, melainkan mengedepankan kekhasan budaya lokal Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Imam Pratanadi, menyatakan bahwa karakter dan keunikan lokal adalah kunci utama dalam merancang destinasi baru di pesisir selatan tersebut.
"Kita bisa melihat Bali sebagai salah satu contoh pengembangan wisata malam. Namun, 'uniqueness' dari Yogyakarta tetap nomor satu," ujar Imam saat ditemui di Yogyakarta.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Bongkar 20 Kasus Kriminal, 31 Tersangka Dibekuk
Ia menegaskan, pengembangan wisata malam Parangtritis akan berbasis pada budaya lokal, bukan menyalin konsep yang telah ada di daerah lain.
Atraksi wisata khas perlu dirancang secara matang, termasuk amenitas dan infrastruktur penunjangnya.
Meski sempat tercantum dalam rencana pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Imam mengakui bahwa hingga kini belum ada perencanaan konkret dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul selaku pengelola wilayah.
Menurutnya, promosi wisata malam saat ini belum tepat karena belum ada atraksi yang siap ditawarkan.
"Kalau sekarang kita promosikan wisata malam, saya khawatir pengunjung malah kecewa karena belum ada atraksinya," imbuhnya.
Di tengah perencanaan tersebut, Imam mengungkapkan adanya tren kunjungan baru wisatawan di Pantai Parangtritis.
Banyak wisatawan kini datang pagi-pagi untuk menikmati keindahan matahari terbit.
Fenomena ini menurutnya bisa menjadi fondasi untuk pengembangan wisata dari malam hingga pagi hari ke depan.
BACA JUGA:Melihat Pantai Tanjung Lesung Bangkit Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Bertaraf Internasional