Melihat Pantai Losari, Surga Senja Makassar yang Menyimpan Sejuta Pesona dan Sejarah
REL, Sulawesi Selatan – Jika Anda mencari tempat liburan yang indah, penuh sejarah, dan mudah dijangkau tanpa harus merogoh kocek dalam, maka Pantai Losari adalah jawabannya.
Terletak di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pantai ini telah lama menjadi ikon yang sangat dibanggakan oleh warga setempat.
Dengan garis pantai sepanjang 950 meter yang menghadap langsung ke arah matahari terbenam, Pantai Losari menawarkan pemandangan spektakuler yang cocok untuk bersantai, terutama saat sore hingga malam hari.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Buka Peluang ke Piala Dunia
Tidak heran jika kawasan ini selalu ramai dikunjungi saat akhir pekan dan musim liburan, termasuk menjelang libur Lebaran 2025.
Destinasi Favorit dengan Akses Super Mudah
Lokasinya yang strategis di Jalan Tanjung Bunga, Desa Maloku, menjadikan Pantai Losari mudah diakses dari berbagai titik.
Wisatawan dari luar kota yang tiba di Bandara Hasanuddin bisa menempuh perjalanan selama satu jam, atau hanya 30 menit jika menggunakan jalan tol.
BACA JUGA:Digadangkan Jadi Ketua Umum IKA SMANTA Palembang
Sementara itu, bagi pengguna transportasi laut, dari Pelabuhan Soekarno Hatta hanya membutuhkan 20 menit untuk mencapai pantai.
Gratis Masuk, Bisa Kapan Saja!
Pantai Losari terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Tidak ada batasan jam operasional, sehingga pengunjung bebas datang kapan pun.
Namun, waktu favorit masyarakat biasanya dimulai pukul 15.00 hingga malam, untuk menikmati suasana senja yang menenangkan.
BACA JUGA:Digadangkan Jadi Ketua Umum IKA SMANTA Palembang
Daya Tarik yang Tak Tertandingi
Pantai Losari bukan hanya tempat menikmati laut, tetapi juga ruang publik yang hidup, tempat berkumpul dan bersosialisasi.
Salah satu spot paling ikonik adalah Anjungan Pantai Losari, lengkap dengan fasilitas rekreasi dan tempat duduk menghadap laut.
Di sekitarnya, terdapat pula berbagai destinasi menarik seperti Fort Rotterdam, pusat perbelanjaan Somba Opu, serta sentra kuliner khas Makassar.
BACA JUGA:Halal Bihalal dengan Pengendara Becak dan Pedagang Asongan
Dari pisang epe, coto Makassar, hingga jajanan kaki lima lainnya, semuanya tersedia di sepanjang pantai.
Sejarah dan Misteri Nama "Losari"
Tahukah Anda, kawasan ini dulunya adalah pasar ikan yang sangat aktif?
Setiap sore, pasar tersebut berubah menjadi area kuliner yang ramai.
BACA JUGA:Dua Rumah Kayu Hangus Terbakar di Sungai Keruh
Pembangunan kawasan dimulai pada 1945, diprakarsai oleh walikota Makassar saat itu, dengan beton sepanjang 910 meter sebagai pelindung ombak dari Selat Makassar.
Yang menarik, asal-usul nama “Losari” hingga kini masih menjadi teka-teki.
Beberapa teori menyebut kata ini berasal dari bahasa Jawa — "los" yang berarti area jual beli, dan "ari" yang mengacu pada pembungkus atau penghubung.
Namun, belum ada sumber pasti yang mengonfirmasi hal tersebut.
BACA JUGA:Tabrakan Maut di Jalinsum, Nyawa Siswi SD Melayang
Cerminan Wajah Kota Makassar
Pantai Losari tak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas Kota Makassar.
Bagi para pendatang, pantai ini adalah "jendela kota" yang menyambut kedatangan mereka dengan pemandangan menawan dan atmosfer khas pesisir. **