Wisata Religi ke Kadilangu: Menelusuri Jejak Sunan Kalijogo, Wali Budaya Nusantara

Minggu 25 May 2025 - 07:00 WIB
Reporter : Edo
Editor : Edo

Di kompleks ini dimakamkan pula keturunan Sunan Kalijogo, para penguasa Kadilangu zaman Kesultanan Demak dengan gelar Panembahan dan Pangeran Wijil.

Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah keberadaan makam Aryo Penangsang—tokoh kontroversial dalam sejarah Jawa.

Meski disebut dimakamkan di beberapa tempat lain, seperti Blora dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kehadiran makam ini di Kadilangu menambah aura sejarah yang begitu kuat.

BACA JUGA:Helmi Hasan Ungkap 100 Rumah Rusak Akibat Gempa Bengkulu, Separuh Dinyatakan Rusak Berat

Makam utama Sunan Kalijogo berada dalam cungkup tertutup dan hanya dibuka pada hari-hari tertentu: Jumat Pon, Jumat Kliwon, Jumat pagi, serta saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Namun, dari luar pun aura spiritualnya begitu terasa. Doa-doa terus dipanjatkan oleh para peziarah yang datang dengan penuh kekaguman dan rasa hormat.

Di dekat pintu keluar, terdapat peninggalan bersejarah: gentong tempat wudhu milik Sunan Kalijogo.

Konon gentong ini sudah berusia lebih dari 500 tahun dan masih terawat dengan baik, menjadi simbol kesucian dan keteladanan.

Ziarah ke makam Sunan Kalijogo bukan sekadar perjalanan religi, tapi juga perjalanan budaya dan sejarah.

Di sinilah kita belajar bahwa Islam bisa hadir secara damai, menyatu dengan kearifan lokal, tanpa harus menghapus akar budaya yang telah lama tumbuh di masyarakat.***

 

 

 

Kategori :