Miris! Pasar Karang Dapo Megah tapi Terbengkalai

URUS: Kondisi di lokasi Pasar Karang Dapo kini justru berubah menjadi kawasan tak terurus, Kamis (10/7/2025). Foto: istimewa--

REL, Muratara — Ironi besar tengah mengemuka di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Sebuah bangunan megah yang seharusnya menjadi sentra ekonomi masyarakat di Kecamatan Karang Dapo kini justru berubah menjadi kawasan tak terurus. Pasar Karang Dapo, yang dibangun dengan anggaran besar dari pemerintah, kini bagai "hutan belantara" karena nyaris tak berpenghuni.

Pantauan wartawan di lapangan menunjukkan kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan. Tidak tampak aktivitas jual beli, hanya bangunan sunyi yang diselimuti semak belukar. Harapan untuk menghidupkan denyut nadi ekonomi lokal lewat fasilitas ini tampaknya belum juga terwujud, bahkan makin memudar.

Kondisi ini mendapat sorotan serius dari Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Muratara, Amirul. Ia menyayangkan pasar yang semestinya bisa menjadi pusat perputaran ekonomi justru dibiarkan mati suri.

BACA JUGA:Polres Siapkan Lahat 17.6 Hektar

“Sangat disayangkan, bangunan semegah ini tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tidak adanya pengelolaan dan pengawasan dari dinas terkait membuat pasar ini tidak berfungsi dan justru menjadi tempat yang menyeramkan dan tidak terurus,” tegas Amirul dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).

Amirul menuding lemahnya pengawasan dan minimnya keseriusan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) sebagai penyebab utama terbengkalainya Pasar Karang Dapo. Ia menilai kondisi ini bukan hanya merugikan dari sisi fasilitas yang tidak termanfaatkan, tetapi juga dari sisi potensi ekonomi daerah yang terbuang sia-sia.

Tak hanya itu, Amirul juga mengungkapkan kekhawatirannya atas hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perdagangan karena tidak berfungsinya pasar tersebut.

BACA JUGA:Demi Wujudkan Hunian Sehat, Ribuan Rumah Dibedah

“Kita kehilangan potensi besar. Jika pasar ini dikelola secara profesional, tidak hanya bisa meningkatkan PAD, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat setempat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pasar bukan sekadar tempat jual beli, melainkan pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang bisa membawa multiplier effect bagi masyarakat Karang Dapo dan sekitarnya.

Melihat kondisi ini, Amirul mendesak agar Disperindagkop segera mengambil langkah konkret. Penataan ulang dan aktivasi pasar menjadi solusi yang tak bisa ditunda lagi.

“Saya harap ada tindak lanjut yang serius. Jangan biarkan fasilitas yang sudah dibangun dengan anggaran negara sebesar ini sia-sia begitu saja. Ini bukan sekadar bangunan, tapi aset daerah yang harus dioptimalkan,” tambahnya.

BACA JUGA:DKL Buka Seleksi Terbuka Calon Ketua Baru

Keluhan juga datang dari masyarakat sekitar yang berharap besar agar pasar tersebut kembali hidup. Mereka mendambakan tempat yang dapat digunakan untuk mencari nafkah, meningkatkan perputaran uang lokal, serta menjadi pusat interaksi sosial dan ekonomi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan