REL, Palembang - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ir. S.A Supriono turut hadir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024. Rapat yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarinstansi dalam mengatasi lonjakan harga komoditas.
Komjen. Pol. Tomsi Tohir Balaw menjelaskan bahwa tren kenaikan harga terutama terkait dengan komoditas beras, minyak goreng, dan cabe. Kepala daerah bersama Forkopimda diminta untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas harga, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
"Butuh sinergi bersama antara Kepala Daerah, Forkopimda beserta stakeholder terkait dalam mengendalikan harga di daerah masing-masing supaya harga komoditas kebutuhan masyarakat seperti beras tetap stabil," ujarnya.
Dalam paparannya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Dr. Pudji Ismartini M.App, menyampaikan bahwa harga beras mengalami tren kenaikan sejak Maret 2023 hingga awal 2024. Hal ini berbeda dengan tahun 2022 yang cenderung stabil. Kenaikan harga beras tertinggi terjadi pada September 2023.
BACA JUGA:Pelajar SMA/SMK Diajak Tanam Cabai
BACA JUGA:Jalan Provinsi Amblas, Pengendara Was-was
Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023, gula pasir mengalami inflasi yang berlanjut hingga Januari 2024. Dalam setahun terakhir, 149 kota mengalami inflasi, sementara 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di kabupaten Aceh Tengah, sedangkan deflasi terjadi di Waingapu.
Pada Februari 2022 dan 2023, inflasi gula pasir juga terjadi. Peringatan diberikan terkait potensi kenaikan harga gula pasir yang berlanjut pada Februari 2024. Dengan demikian, rapat ini menjadi momentum untuk menggalang kerja sama antardaerah guna menjaga stabilitas harga komoditas vital bagi masyarakat. (*)