REL, Inggris - Mauricio Pochettino, pelatih kepala Chelsea, mengungkapkan ketidakpuasannya setelah kekalahan 1-0 melawan Liverpool di final Carabao Cup pada Ahad malam (25/2/2024).
Pertandingan dramatis di Wembley Stadium menyisakan rasa kecewa bagi The Blues, dengan gol sundulan Virgil van Dijk di menit ke-118 menjadi pukulan telak bagi harapan Chelsea.
Kekalahan ini terasa lebih menyakitkan karena beberapa peluang emas yang terbuang sia-sia oleh Chelsea, termasuk tendangan Cody Gakpo yang membentur tiang gawang dan usaha Conor Gallagher yang juga tidak membuahkan hasil.
Meskipun demikian, Liverpool sendiri juga merasa dirugikan dengan gol yang dianulir karena offside.
BACA JUGA:Transaksi QRIS di Sumsel Lampaui Target
BACA JUGA:Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Dorong Sinergi Antar Daerah
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Pochettino menekankan pentingnya para pemainnya merasakan kekecewaan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran dan motivasi untuk masa depan.
"Mereka harus merasakan rasa sakit. Tidak ada yang bisa Anda katakan kepada saya yang bisa membuat saya merasa lebih baik. Tidak ada. Mereka harus merasakan rasa sakit seperti kami. Kami perlu berkembang dan bersaing di level ini melawan tim yang bersaing untuk hal-hal besar dalam delapan tahun terakhir," sampainya.
Kekalahan ini tidak hanya merugikan secara emosional tetapi juga berdampak pada peluang Chelsea untuk tampil di panggung Eropa musim depan.
Dengan tempat di Liga Konferensi Eropa menghilang, The Blues kini dihadapkan pada tekanan untuk mengamankan kembali posisi mereka dalam persaingan Liga Premier. Saat ini, mereka turun ke posisi 11 dalam klasemen, terpaut tiga poin dari zona Eropa.
Tantangan berikutnya bagi Chelsea adalah menghadapi Leeds United di putaran kelima Piala FA tengah pekan ini.
Pochettino dan timnya harus segera pulih dan fokus untuk mengatasi cobaan ini demi menjaga asa mereka dalam persaingan domestik.
Meskipun kekecewaan melanda, semangat kompetitif yang dimiliki Chelsea tetap menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan-tantangan mendatang. (*)