Dinding-dinding tebal dan ruang dalam yang luas menunjukkan karakteristik bangunan kolonial dan tradisional yang dirancang untuk bertahan dalam iklim tropis.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Religi di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat Idul Adha
Peran Historis dan Religius
Pada masa awal berdirinya, Masjid Kapitan Keling berfungsi sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial utama bagi umat Islam di George Town.
Namun, sejak Masjid Negeri Pulau Pinang dibangun dan mulai difungsikan, peran utama masjid ini dalam aktivitas keagamaan mulai menurun.
Tercatat, sejak tahun 1916, masjid ini tidak lagi digunakan sebagai masjid utama untuk komunitas Muslim di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, Masjid Kapitan Keling tetap aktif sebagai tempat ibadah dan terbuka untuk kunjungan wisatawan.
Masjid ini menjadi salah satu objek wisata religi dan sejarah paling populer di George Town, yang juga termasuk dalam kawasan Warisan Dunia UNESCO.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Religi di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat Idul Adha
Letak Strategis dan Lingkungan Sekitar
Masjid Kapitan Keling terletak di Jalan Masjid Kapitan Keling, sebuah jalan utama yang juga dikenal sebagai bagian dari "Heritage Trail" di George Town.
Di sekitarnya terdapat berbagai tempat ibadah lain seperti Kuil Shri Mariamman, Gereja St.
George, dan Masjid Lebuh Acheh, menunjukkan harmoni antarumat beragama yang telah lama terbina di Pulau Pinang.
Lingkungan sekitar masjid juga masih mempertahankan nuansa pemukiman tradisional, dengan deretan rumah-rumah tua dan bangunan kolonial yang memberikan nuansa klasik dan historis.
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Religi di Kalimantan Timur, Penuh Nilai Sejarah dan Spiritual
Upaya Pelestarian dan Edukasi Publik