REL,BACAKORAN.CO – Siapa sangka, di balik hiruk-pikuk kota modern seperti Tokyo dan pesona pelabuhan bersejarah Kobe, berdiri megah dua masjid yang tak hanya menjadi tempat ibadah umat Muslim, tetapi juga ikon arsitektur yang memesona.
Di negeri yang mayoritas penduduknya non-Muslim, masjid-masjid ini menjadi bukti kuat akan toleransi dan keberagaman budaya di Jepang.
Tokyo Camii: Sentuhan Ottoman di Jantung Tokyo
Masjid Tokyo Camii, yang berlokasi di kawasan Shibuya, Tokyo, bukan hanya masjid terbesar di Jepang, tetapi juga salah satu yang paling memukau secara visual.
Masjid ini mengusung gaya arsitektur khas Turki Utsmani (Ottoman) yang serupa dengan Masjid Biru di Istanbul, Turki.
Dari kejauhan, kubah besar dan menara menjulang sudah mencuri perhatian siapa pun yang lewat.
Masuk ke dalam, pengunjung akan disambut interior bergaya Timur Tengah yang penuh detail – dari kaligrafi Arab, lampu gantung kristal, hingga ornamen geometris bernuansa biru laut dan emas yang menghiasi setiap sudut.
Masjid ini terdiri dari dua lantai:
Lantai pertama digunakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan perpustakaan, tempat pengunjung dapat belajar tentang Islam, sejarah Turki, hingga budaya Muslim Jepang.
Lantai kedua adalah area utama untuk melaksanakan salat dan kegiatan keagamaan lainnya.
Yang menarik, Tokyo Camii terbuka bagi siapa saja, termasuk non-Muslim yang ingin melihat dan belajar tentang Islam.
Masjid ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 18.00 waktu setempat, dan sering kali menjadi destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi oleh para pelancong Muslim.
Masjid Kobe: Masjid Pertama di Negeri Sakura dengan Gaya India Klasik
Berbeda dengan nuansa megah ala Turki dari Tokyo Camii, Masjid Kobe menawarkan keindahan klasik yang lebih bersahaja namun sarat sejarah.