Tidak punya kemampuan apa-apa itu tidak sepenuhnya benar. Di tengah nganggurnya itu, ia bergabung dengan Galeri Makro. Yakni, perkumpulan orang-orang yang punya hobi memotret dengan teknik makro. Yakni, memotret objek yang amat kecil bisa terlihat besar. Misalnya, memotret serangga.
Umar tenggelam di hobi itu. Awalnya ia memotret pakai HP yang di kameranya ditambah kamera khusus: lensbong –lensa bongkaran. Arif Basuki yang mengajari Umar memotret makro.
"Mengajarinya dari nol. Sekarang Umar punya level 8," ujar Arif.
Banyak anggota Galeri Makro yang ikut hadir di peresmian kopi Ramu. Termasuk ketuanya: Danny Andika –tim sukses Jenderal Andika saat nyalon gubernur Jateng tahun lalu. Mereka umumnya di level 9 dan 10.
Arif dan Denny, misalnya, sudah bisa hidup dari fotografi makro. Penghasilannya dolar. Banyak foto makronya yang diunggah di Instagram. Lalu, ada yang membeli. Seperti Denny, sudah lebih 1.000 foto yang diunggah di IG.
"Anda sudah mengunggah berapa foto di IG Anda?" tanya saya kepada Umar Patek.
"Sudah 300-an," jawabnya.
Foto-foto makro karya Umar pun ditampilkan di layar di acara peresmian Ramu kemarin.
Saat ke rumah Umar Patek, David disuguhi kopi. Umar sendiri yang membuat kopi itu.
"Ini enak," ujar David mengenang saat itu. "Kopi apa ini?" tanyanya.
"Ini kopi rempah," jawab Umar. "Saya dapat resepnya dari ibu. Ibu dapat dari nenek," jawab Umar.
Dari situlah ide kopi tersebut lahir: bikin kopi Ramu. David pun "menyekolahkan" Umar ke seorang temannya yang ahli sangrai. Semula teman itu tidak mau mengajar mantan teroris. Takut. David meyakinkannya.
Penolakan seperti itulah yang dialami Umar selama dua tahun. Tidak bisa berhubungan dengan orang lain. Tidak bisa mendapat pekerjaan. Selalu ditolak orang.
Maka, ketika ada tawaran buka bisnis kopi di properti drg David, Umar kaget. Lalu, bertanya, apakah itu tidak akan membuat drg David sulit. Yang ditanya justru balik bertanya: apakah Umar mau. Terutama karena David seorang Kristen.
Mereka pun sepakat. Umar ingin menunjukkan sikap barunya. Tidak lagi ekstrem. "Bekerja sama dengan orang Kristen pun tidak apa-apa."
Kini, di usia 59 tahun, Umar mulai usaha bisnis. Bahwa nama bisnis kopinya harus dibaca secara terbalik itu mengandung makna khusus: hidupnya sudah berbalik. Dari menyajikan kepahitan kepada umat manusia ke memberikan kebahagiaan lewat kopi ramuannya.