Rel, Bacakoran.co – Transformasi digital pendidikan terus digenjot oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Salah satu langkah terobosannya adalah penerapan sistem e-Rapor, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 7.800 SMA di seluruh Indonesia hingga Maret 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Gogot Suharwoto, yang menyebut e-Rapor sebagai bagian penting dari ekosistem penilaian digital nasional.
“Dengan e-Rapor, proses penilaian menjadi lebih sistematis, akurat, dan transparan. Data capaian belajar siswa langsung tersinkronisasi ke Dapodik, sehingga mendukung kebijakan nasional seperti SNBP,” ujar Gogot, Kamis (3/7/2025).
Sistem e-Rapor tidak hanya memudahkan guru dalam menyusun laporan hasil belajar, tetapi juga terintegrasi dengan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Hal ini menjadikan e-Rapor sebagai alat strategis dalam pemetaan prestasi siswa secara nasional.
BACA JUGA:Pemkab Tangerang Luncurkan Program Sekolah Gratis untuk SD dan SMP Swasta
BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Umumkan Kriteria Lolos Program Sekolah Swasta Gratis untuk SMA dan SMK
Tak hanya itu, Kemendikdasmen memberikan insentif tambahan kuota siswa eligible SNBP bagi sekolah yang telah mengadopsi e-Rapor. Insentif ini mendorong sekolah-sekolah lain untuk membangun budaya penilaian yang jujur, adil, dan terukur.
“Kebijakan ini jadi insentif konkret dalam membangun budaya penilaian yang kredibel,” lanjut Gogot.
Sementara itu, Wakil Mendikdasmen Atip Latipulhayat menambahkan bahwa meski sudah ada Asesmen Nasional dan ujian sekolah, evaluasi akademik belum sepenuhnya mampu mengukur capaian siswa secara menyeluruh. Maka dari itu, pemerintah kini menghadirkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai asesmen terstandar nasional.
“TKA dan e-Rapor dirancang saling melengkapi. Tujuannya membangun sistem evaluasi yang lebih adil dan objektif, sekaligus memberi ruang otonomi sekolah,” jelas Atip.
Langkah ini sejalan dengan semangat reformasi pendidikan yang menitikberatkan pada transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam penilaian hasil belajar peserta didik.
BACA JUGA:Ini SPMB 2025 di Bandung: Sekolah SMA Swasta Kekurangan
BACA JUGA:Bupati Empat Lawang Dukung Penuh NUDP: Siap Bangun Kota Berkelanjutan dan Ramah Iklim
Dengan penggunaan e-Rapor yang semakin meluas, Indonesia mulai membangun sistem pendidikan berbasis data yang terpadu, kredibel, dan responsif terhadap kebijakan nasional.