Gagal Masuk PTN, Pieter Malah Diterima 6 Kampus Jerman dan Kuliah Gratis hingga S2

Rabu 23 Jul 2025 - 19:00 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Kuliah Gratis dan Tanpa Seleksi Nilai

Saat Pieter mendaftar tahun 2019, jurusan yang ia tuju tergolong non-NC (Numerus Clausus) — artinya tidak ada kuota terbatas dan seleksi berdasarkan nilai.

“Kalau jurusan non-NC, asal dokumen lengkap dan daftar tepat waktu, pasti keterima. Nilai kamu nggak dilihat sama sekali,” ungkap Pieter.

Sebaliknya, jurusan NC seperti kedokteran dan farmasi tetap menerapkan seleksi ketat berdasarkan nilai, pengalaman, atau kuota.

Biaya Hidup dan Tips Bertahan

Meski kuliah gratis, hidup di Jerman tetap memerlukan perencanaan keuangan yang matang. Pieter mengungkapkan rincian biaya hidup bulanannya:

Tempat tinggal (sharing): €370 / Rp 7 juta

Makanan dan kebutuhan dapur: €250 / Rp 4,7 juta

Asuransi kesehatan: €144 / Rp 2,7 juta

Biaya lain-lain: €100 / Rp 1,8 juta

Untuk menutupi biaya, ia bekerja paruh waktu di kantor, masak sendiri, dan tinggal bersama teman.

Bahasa: Tantangan Terbesar, tapi Kunci Utama

Bahasa menjadi rintangan utama saat awal kuliah S1 karena perkuliahan seluruhnya dalam bahasa Jerman. Namun menurut Pieter, inilah kunci untuk benar-benar memahami budaya, memperluas pergaulan, dan membuka lebih banyak peluang.

“Dengan bisa bahasa Jerman, kamu bukan cuma bisa kuliah, tapi juga berteman lintas negara dan mengenal dunia lebih luas,” katanya.

Pesan Pieter untuk Pejuang Kuliah

Gagal SNMPTN atau SNBT bukan akhir segalanya. Pieter mengajak pelajar Indonesia untuk tetap semangat, karena peluang bisa datang dari arah tak terduga.

Kategori :