Rel, Bacakoran.co – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan aksi diduga oknum guru SD di Lampung yang nyaris mencekik muridnya saat upacara bendera.
Insiden tersebut terjadi di SDN 5 Kedondong, Pesawaran, Lampung, dan membuat suasana sekolah mendadak mencekam.
Guru berinisial H, yang diketahui sebagai pengajar PJOK, tampak marah besar ketika upacara berlangsung. Dalam video viral yang beredar, ia tiba-tiba mendatangi seorang siswa di barisan dan diduga hampir melakukan tindakan kekerasan fisik.
“Kalau enggak saya cekik ini anak-anak,” ucap guru tersebut dengan nada tinggi sambil mendekati salah satu murid.
BACA JUGA:Google Pixel 10 vs Samsung Galaxy S25: Siapa Raja HP Gaming 2025?
BACA JUGA:Xiaomi 15T Pro Tampil Ke Publik, Usung Kamera Telefoto 50 MP dan Baterai 5.500 mAh
Murid Berlarian Ketakutan
Momen menegangkan itu membuat para siswa yang sedang berbaris histeris dan berlarian ketakutan. Suasana pun seketika ricuh, bahkan sejumlah guru lain tampak syok melihat aksi rekannya.
Video tersebut viral usai diunggah akun TikTok @aditya_goesto pada Minggu (24/8/2025). Rekaman itu memperlihatkan betapa tegangnya suasana ketika oknum guru berteriak sambil mengancam murid di depan peserta upacara.
Amarah Guru Dipicu Kehadiran Pendidik Lain
Dalam narasi yang terdengar di video, guru tersebut marah karena tidak semua tenaga pengajar hadir saat upacara bendera hari Senin. Ia bahkan menegaskan bahwa setiap Senin, seluruh guru wajib hadir dalam kegiatan tersebut.
“Instruksi setiap hari Senin nggak ada guru yang nggak hadir, lapor kamu sama bupati,” teriaknya kepada seorang guru berkerudung yang mencoba melindungi murid.
Ketegangan makin memuncak ketika ia kembali mendekati murid lain dan mengulang ancaman akan mencekik, hingga membuat situasi tidak terkendali.
Netizen Geram, Minta Investigasi
Aksi ini menuai kecaman luas dari warganet. Banyak yang menilai tindakan oknum guru tersebut tidak pantas dilakukan di lingkungan pendidikan, terlebih di depan anak-anak. Warganet mendesak pihak terkait, mulai dari Dinas Pendidikan Lampung hingga Bupati Pesawaran, untuk segera turun tangan dan memberikan sanksi tegas.