Gembira Bahagia

Rabu 13 Mar 2024 - 21:52 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Oleh: Dahlan Iskan 

RYU HASAN pernah melakukan penelitian IQ di Kediri. Hasilnya: IQ mereka rata-rata 109. Kediri dan sekitarnya. 

Harusnya kian tahun rata-rata IQ itu naik. Ini justru turun. Rata-rata IQ kita kini hanya 78,4.  

Memang belum tentu itu pertanda menurun. Bisa saja Kediri dan sekitarnya lebih tinggi dari rerata Indonesia. 

Yang jelas Ryu prihatin dengan itu. Menurut Ryu, saat itu, Kediri harusnya sudah bisa menggambarkan rerata Indonesia. 

BACA JUGA:Penerbangan Bandara Atung Bungsu Dibuka Lagi

BACA JUGA:Kompol Usril, SH Resmi Jabat Waka Polres Empat Lawang

Mengapa IQ menjadi hanya 78,4? 

Menurut Ryu itu bisa akibat pembicaraan sehari-hari di lingkungan keluarga. Juga di lingkungan sekolah. Pembicaraan lebih banyak bukan soal ilmiah. Lebih banyak soal dogmatis.  

Ryu lagi di Tokyo. Sudah lebih 20 tahun ia tinggal di Jepang. Ia dokter ahli bedah saraf yang bekerja di lembaga internasional di Tokyo. Juga seorang ilmuwan sistem kerja otak. 

Bagaimana masa depan ilmu? 

BACA JUGA:Pj. Bupati Empat Lawang Hadiri Penutupan Pendidikan Tamtama TNI AD Gelombang II 2023

"Science tidak peduli masa depan. Ilmu itu bebas dari nilai," katanya. "Masa depan ilmu tergantung manusia. Kalau manusia punah barulah ilmu punah," tambahnya. 

Sepanjang ada manusia, ilmu berkembang terus. Kalau tidak di sini, di tempat lain. Tergantung di mana iklim keilmuan bisa berkembang. 

Saya pun tidak jadi bertanya tentang yang saya janjikan di Disway sekian tahun lalu: kalau bertemu lagi dengan Ryu akan bertanya soal gejala khusyu' dalam salat. Apakah itu gejala agama atau psikologi. 

Kategori :

Terkait

Rabu 13 Mar 2024 - 21:52 WIB

Gembira Bahagia