Guru Besar UGM: Hentikan Pemburu Rente! Program Makan Bergizi Gratis Lebih Aman Jika Dikelola Kantin Sekolah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) -Net/Foto/Ist.-
Rel, Bacakoran.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan hampir setahun masih menyisakan banyak persoalan di lapangan.
Sejumlah kasus keracunan makanan yang menimpa pelajar di berbagai daerah membuat publik mulai mempertanyakan efektivitas program unggulan pemerintah tersebut.
Guru Besar Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Agus Sartono, menegaskan bahwa ide besar MBG tidaklah keliru, tetapi pelaksanaannya masih jauh dari harapan.
Menurutnya, masalah utama bukan pada konsep, melainkan pada mekanisme pelaksanaan (delivery mechanism) yang selama ini dinilai terlalu rumit dan rawan disalahgunakan.
“Tantangannya di implementasi. Persoalan muncul bukan pada ide besar, tetapi pada delivery mechanism,” ujar Agus, Sabtu (4/10/2025).
Agus menyebut, jika dijalankan dengan benar, program MBG dapat membawa banyak manfaat, mulai dari memperbaiki gizi anak, memperkuat kohesi sosial, menumbuhkan empati, hingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Namun, ia menilai sistem pelaksanaan yang ada saat ini justru membuka peluang rente, karena rantai distribusi yang panjang dan melibatkan terlalu banyak pihak.
“Sungguh menyedihkan jika unit cost Rp15 ribu per porsi per anak pada akhirnya tinggal Rp7.000 saja,” sindirnya tajam.
BACA JUGA:5 Rekomendasi SMA Terbaik di Bogor, Sekolah Favorit dengan Segudang Prestasi
MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Melalui Kantin Sekolah
Sebagai solusi, Agus mengusulkan agar program MBG dikelola langsung oleh kantin sekolah, bukan oleh pihak ketiga atau penyedia besar.
Dengan begitu, makanan yang disajikan bisa lebih segar, higienis, dan terkontrol kualitasnya.
“Melalui kantin sekolah, makanan masih fresh, menghindari makanan basi, skalanya relatif kecil, dan lebih terkontrol. Sekolah bersama komite bisa mengelola dengan baik,” jelasnya.
Agus juga menilai model seperti ini sudah diterapkan di banyak negara maju dan terbukti efektif.